Virus Corona
Mengaku Siap Diperiksa KPK Soal Tudingan Bisnis Tes PCR, Luhut: Enggak Ada yang Saya Takutin
Dia mengklaim tidak pernah menerima uang sepeser pun dari PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).
Edy menerangkan, PT GSI lahir dari PT Toba Bumi Energi dan PT Toba Sejahtra, anak PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) yang sebagian kecil sahamnya dimiliki oleh Luhut.
PT GSI juga dilahirkan oleh PT Yayasan Adaro Bangun Negeri yang berkaitan dengan PT Adaro Energy Tbk (ADRO), 6,18 persen sahamnya dimiliki Boy Thohir, yang tak lain adalah saudara dari Erick Thohir.
Takkan Pandang Bulu
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri memastikan pihaknya bekerja mengusut dugaan korupsi tes Covid-19 Polymerase Chain Reaction (PCR).
Firli menyampaikan hal itu, setelah ada laporan dari Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) yang menyebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, diduga terlibat bisnis tes PCR.
"Terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi termasuk dugaan korupsi tes PCR, kami sedang bekerja."
Baca juga: Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Panglima TNI Bakal Digelar Tertutup, Pemaparan Visi-Misi Terbuka
"Prinsipnya, kami sungguh mendengar harapan rakyat bahwa Indonesia harus bersih dari korupsi," cuit Firli di akun Twitter@firlibahuri, dikutip pada Jumat (5/11/2021).
Komisaris jenderal polisi itu menjamin KPK tidak pandang bulu untuk menindak tegas siapapun yang terlibat dalam perkara korupsi. Termasuk, para pemangku kebijakan di pemerintahan.
"KPK tidak akan pernah lelah untuk memberantas korupsi."
Baca juga: TB Hasanuddin Bilang Ada 6 Letjen Berpotensi Jabat KSAD, tapi Cuma Dua yang Peluangnya Paling Besar
"Siapapun pelakunya, kita akan tindak tegas sesuai ketentuan hukum."
"KPK tidak akan pandang bulu."
"KPK bekerja profesional sesuai kecukupan bukti," tulis Firli. (Igman Ibrahim)