Lifestyle

Banyak Waktu Luang saat Pandemi Covid-19 Membuat Risiko Diabates dan Prediabetes dapat Meningkat

Pandemi Covid-19  banyak mengubah  gaya hidup. Sebagian membuat kesadaran akan kesehatan menjadi meningkat,ada juga yang sebaliknya

Penulis: LilisSetyaningsih | Editor: LilisSetyaningsih
istimewa
kurang bergerak, banyak makan makanan manis dan berlemak meningkatkan risiko diabetes dan prediabetes 

“Pandemi Covid-19 telah membawa perubahan besar terhadap gaya hidup yang dapat menjadikan kita lebih sehat ataupun tidak," kata Evie Yulin, Presiden Direktur PT Merck Tbk, Sabtu (13/11/2021).

Ilustrasi
Ilustrasi (Tribunnews)

"Saat ini, kita sudah mulai beradaptasi untuk hidup berdampingan dengan virus ini dan perlu memahami kebiasaan yang dapat mengurangi ataupun meningkatkan risiko diabetes," imbuhnya.

Evie melanjutkan,  kita dapat membuat pilihan yang tepat untuk mempertahankan yang gaya hidup yang sehat dan mengubah yang buruk menjadi baik. 

Risiko terkena diabetes tipe-2 dapat dikurangi hingga 58 persen dengan perubahan gaya hidup, seperti pola makan yang seimbang, rutin berolahraga, dan menurunkan berat badan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa setiap penurunan berat badan hingga satu kilogram, risiko terkena diabetes pun ikut berkurang hingga 16 persen.

Baca juga: RSUD Tangerang Miliki Layanan Hearing Solution, Pemeriksaan Pendengaran dari Bayi Hingga Lansia

Sementara itu, dr. L. Aswin Pramono, M.Epid., Sp.PD dari Rumah Sakit St. Carolus Jakarta menyambut baik upaya Merck untuk melakukan edukasi kepada publik tentang pencegahan risiko diabetes.

Menurutnya, sebelum terjadi diabates, prediabetes pun harus dicegah.

Prediabetes merupakan kondisi gula darah yang tinggi, namun belum sampai menyentuh kriteria diagnosis diabetes. 

Namun, tidak banyak orang yang menyadari kondisi prediabetes, karena memang gejalanya yang minim sampai kemudian berkembang menjadi diabetes dan menimbulkan komplikasi. 

Baca juga: Seluruh Wisatawan dari Berbagai Daerah Sudah bisa Masuk ke TM Ragunan, Pengunjung naik 50 Persen

Untuk mencegahnya, sangat direkomendasikan untuk rutin berolahraga setidaknya 150 menit seminggu, atau 30 menit setiap hari selama 5 hari dalam seminggu. 

Olahraga yang dilakukan misalnya berjalan kaki, naik sepeda, atau berenang.

Usaha lainnya dalam mengobati prediabetes adalah berusaha mengubah pola makan dengan diet yang bergizi seimbang dan mengelola stres. 

"Untuk itu, sebuah kampanye yang dapat mendorong perubahan gaya hidup akan sangat diperlukan untuk membantu mengedukasi masyarakat," ujar dr. L. Aswin Pramono.

Baca juga: Kali Pesanggrahan dipenuhi Batang Pohon Pisang, Bambu, dan Sampah Rumah Tangga, Ini Penyebabnya

Untuk mencari tahu bagaimana perubahan gaya hidup dapat memengaruhi risiko diabetes, dapat mengikuti penilaian prediabetes online Merck dengan mengunjungi www.cekprediabetes.com. 

Saat ini diperkirakan lebih dari 460 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes dan prediabetes yang sebenarnya dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup. (Lis)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved