Pilpres 2024
Prediksi Perang Bintang Airlangga-Ganjar Vs Prabowo-Puan di Pilpres 2024, Bakal Ada yang Membelot?
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdin Halid membuka peluang partainya menggaet Gubernur Jawa Tengah di Pilpres 2024.
Selain itu, dia menyebut Ganjar terlihat berada di dua kaki, yakni mencitrakan diri sebagai kader yang loyal pada PDIP, sambil membiarkan publik mengangkat dirinya sebagai capres ideal lewat polling berbagai lembaga survei.
"Momen (ganjar pindah) ketika Megawati sudah semakin kuat mengangkat putrinya sebagai kandidat yang diusung oleh PDIP," prediksinya.
Wasisto menilai kepindahan Ganjar akan benar-benar terealisasi sebelum masa pendaftaran kandidat Pilpres 2024.
Baca juga: Sandiaga Uno Didukung Jadi Capres, Gerindra: Tak Ada Tawar-menawar, Kami Satu Komando Dukung Prabowo
Persepsi positif publik kepada Ganjar akan semakin meningkat, apabila nanti ada berbagai macam sindiran peyoratif dari elite PDIP kepadanya.
"Sebenarnya persepsi positif dan negatif kembali lagi pada manuver politik yang akan diambil Ganjar nanti."
"Karena bila mengalir sendiri tanpa hanyut ke arus deras, sebenarnya Ganjar sudah mendapat citra positif," paparnya.
PDIP: Cuma Cek Ombak
Partai Golkar menyatakan siap menduetkan Airlangga Hartarto dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, pada Pemilihan Presiden (Pilpres 2024).
Politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno menilai, hal tersebut hanyalah cek ombak semata.
Sebab, pernyataan itu tidak keluar langsung dari mulut Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Baca juga: KPK Tunggu Sikap Edhy Prabowo yang Hukumannya Ditambah Jadi 9 Tahun
"Nah, itu kalau yang bicara ketua umum itu, karena ketua umum simbol dari partai, maka pernyataan itu kredibel."
"Tapi kalau yang bukan ketua umum, ranting-ranting, maka itu hanya berisik saja, hanya test the water."
"Hanya cek ombak saja, hanya membuat pasar politik jadi semakin seru," kata Hendrawan kepada wartawan, Jumat (12/11/2021).
Baca juga: ICW: Mestinya Edhy Prabowo Dihukum 20 Tahun Penjara, Denda Rp1 Miliar, dan Cabut Hak Politik 5 Tahun
Hendrawan mengatakan, yang seharusnya diperhatikan adalah pernyataan dari ketua umum partai politik.
Sebab, sikap ketua umum mencerminkan langkah partai yang ia pimpin.