Berita Nasional
Jalan Tol Dijual untuk Bayar Utang, Didu: Saat Peresmian Kau Tampil Hero, Saat Bangkrut Kau Hilang
Said Didu menyinggung seseorang yang disebutnya memberikan penugasan membangun jalan tol hingga membuat perusahaan BUMN karya terlilit utang
Rencana divestasi WSKT telah dicanangkan sampai dengan 2022. Hanya saja, tertunda akibat adanya pandemi Covid-19 yang mengakibatkan jadwal divestasi mundur hingga 2025.
Di sisi lain, periode yang panjang ini sejalan dengan proses pekerjaan pembangunan tol yang masih berjalan.
"Jika ruas tolnya sudah selesai akan terlihat trafiknya, sehingga ini akan lebih memudahkan dalam proses negosiasi," ujar dia.
Hingga September 2021, WSKT telah melepas empat ruas tol dan mendapatkan Rp 6,8 triliun dari proses tersebut.
Baca juga: Ribuan Orang Mengungsi Akibat Banjir Sintang, Fadli Zon Sindir Jokowi Pilih Naik Motor di Mandalika
Dari proses divestasi ini, Destiawan menyebut perusahaan juga mengkonsolidasi konsolidasi utang senilai Rp 6 triliun, sedangkan sisanya merupakan margin usaha.
WSKT memiliki delapan stream penyehatan Keuangan Waskita, terdiri dari Penyertaan Modal Negara (PMN) dan rights issue, dukungan pemerintah, Master Restructuring Agreement (MRA) dan restrukturisasi utang anak usaha.
Lalu, asset recycling atau divestasi jalan tol, penyelesaian konstruksi jalan tol, transformasi bisnis, serta implementasi GCG dan manajemen risiko.
Sebagian artikel ini tayang di Kontan dengan judul Pengamat: Waskita Karya (WSKT) perlu lakukan diversifikasi produk dan pasar