Berita Jakarta
UNESCO Nobatkan Jakarta Kota Kreatif Literasi, Geisz: Apapun yang Dikatakan Buzzer Makin Tak Berarti
Fiki mengungkapkan kabar bahwa UNESCO telah secara resmi menobatkan Jakarta sebagai kota kreatif dunia untuk literasi.
Untuk pencalonan ini, Jakarta mengusung tagline Eja.kar.ta Everybody’s Reading.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, menjelaskan beberapa tahun belakangan ini Jakarta mengalami kenaikan literasi warga karena adanya dukungan dari program utama Pemprov DKI Jakarta.
Hingga 2020, tercatat 19 persen penerbit di Indonesia berada di Jakarta dan telah mendaftarkan 14.906 ISBN.
Jakarta juga berkontribusi pada 25 persen koleksi digital nasional.
Angka ini cukup signifikan dalam menempatkan Indonesia sebagai negara paling produktif dalam industri penerbitan di Asia Tenggara pada 2019.
Dalam kegiatan literasi, Jakarta juga menjadi tempat penyelenggaraan sejumlah acara seperti Indonesia International Book Fair (IIBF), Jakarta International Literary Festival (JILF), dan Jakarta Content Week (Jaktent).
"Kami juga mendirikan di banyak lokasi dan titik di ruang publik yang menyediakan buku bagi warga, yang bisa dibaca di tempat. Ini sesuai dengan tema yang kami ajukan, Everybody’s Reading. Ini adalah bagian dari ikhtiar kita bersama untuk menghadirkan Jakarta sebagai Kota Buku Dunia," ujar Gubernur Anies, seperti dikutip dari Siaran Pers PPID Provinsi DKI Jakarta, Sabtu (1/5).
Gubernur Anies juga menjelaskan, semangat Pemprov DKI Jakarta mengikuti pencalonan ini tak lepas dari sejarah bangsa Indonesia.
Baca juga: Kemenag Borong Kamar Hotel di Lampung, Panitia Muktamar NU Geram, Curiga Ada Upaya Sabotase
"Imajinasi itu dibangun melalui kata, melalui kalimat. Disebarkan melalui buku, majalah, koran, media massa. Apalagi di Jakarta ini, di kota ini penerbit buku pertama berdiri dan menjadi tempat perhelatan diskusi-diskusi besar kebangsaan," ungkap Gubernur Anies.
Baca juga: Literasi Punya Peran Penting Tingkatkan Indeks Pembangunan Manusia
"Di sini juga kemerdekaan Indonesia berkumandang. Jakarta adalah tempat penyemaian yang baik bagi kemerdekaan Indonesia yang dari imajinasi," imbuh Anies.
Anies menegaskan, berdasarkan aspek sejarah dan keterkaitannya dengan literasi dan perbukuan ini, Jakarta mengajukan diri menjadi Kota Buku Dunia dan juga akan mengajukan proposal sebagai Kota Sastra.
Pengajuan proposal ini dilakukan oleh Komite Jakarta Kota Buku yang dibentuk oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, melalui Keputusan Gubernur Nomor 742 Tahun 2020.