Muktamar Nahdlatul Ulama

Kemenag Borong Kamar Hotel di Lampung, Panitia Muktamar NU Geram, Curiga Ada Upaya Sabotase

Ada oknum mengatasnamakan Kemenag melakukan booking hotel besar-besaran di Lampung bertepatan dengan agenda muktamar

Editor: Feryanto Hadi
istimewa
Logo Nahdlatul Ulama 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Wakil Ketua PWNU Lampung Muhammad Irfandi mempertanyakan tindakan Kemenag yang diduga memborong kamar hotel di Lampung.

Itu lantaran aksi borong kamar hotel yang dilakukan oleh Kemenag Lampung bertepatan dengan pelaksanaan Muktamar Ke-34 NU di Lampung pada 23-25 Desember 2021 mendatang.

Irfandi mengatakan, hampir seluruh hotel di Bandar Lampung penuh di-booking oleh Kemenag.

Baca juga: PT GSI Milik Menteri Luhut Punya Lab Modern, Bisa Lakukan Tes PCR 5.000 Kali per Hari

Baca juga: Polling Muktamar NU, Duet Cak Imin-Said Aqil Tempati Urutan Teratas Posisi Ketum dan Rais Aam PBNU

Bahkan, mulai dari hotel berbintang hingga hotel-hotel biasa sekalipun.

"Kita semua tahu 23-25 Desember ada kegiatan Muktamar NU yang ke-34. Ada oknum mengatasnamakan Kemenag melakukan booking hotel besar-besaran di Lampung bertepatan dengan agenda muktamar," kata Irfandi kepada awak media di kediamannya, Senin (8/11/2021), dikutip dari Tribun Lampung.

"Saya mempertanyakan, kenapa negara seakan mengindikasikan melakukan sabotase terhadap kegiatan ini, sehingga mereka memborong tingkat hunian hotel yang bertepatan dengan agenda muktamar," cetusnya.

Menurutnya, tindakan Kemenag tersebut berdampak buruk pada pelaksanaan muktamar.

Baca juga: Alasan NU Jatim Ogah Dukung Said Aqil Jadi Ketum PBNU, Pilih Usung Eks Watimpres Gus Yahya Staquf 

Sebab, panitia kesulitan menyediakan fasilitas penginapan untuk para kiai dan tamu dari penjuru nusantara yang akan menghadiri muktamar.

"Bahkan ini kegiatan internasional, karena banyak PCNU di luar negeri yang akan datang. Nah, kami panitia ini nanti kesulitan mencarikan tempat yang nyaman untuk kiai dan para tamu," ungkap Irfandi.

Berdasarkan pengakuan Irfandi, ada sejumlah hotel yang terkonfirmasi dipesan oleh Kemenag.

Di antaranya, 80 kamar di Hotel Novotel, 80 kamar di Hotel Emersia, 80 kamar di Springhill, 120 kamar di Yuna, 70 kamar di Hotel Amalia, Swissbel-hotel 50 kamar, dan Sheraton 80 kamar.

Baca juga: Dikenal Dedengkot JIL, Gus Ulil Merasa Tak Layak Didorong jadi Katib Syuriyah PBNU: Nanti Bisa Geger

"Dan juga berikut hotel kecil seperti Tango Nusantara Syariah dan Hotel BBC di Lampung Tengah," sebut Irfandi.

Untuk itu, dia meminta kepada kepolisian dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyikapi persoalan tersebut.

Sebab, kata dia, ada indikasi tindakan untuk mengacaukan kegiatan muktamar di Lampung.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved