Soal Banjir Jakarta dan Bogor Disalahkan karena Rusaknya Kawasan Puncak, Ini Kata Bupati Ade Yasin
Jakarta selalu dilanda banjir besar saat curah hujan tinggi di musim hujan.
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Max Agung Pribadi
WARTAKOTALIVE.COM, CIBINONG - Jakarta selalu dilanda banjir besar saat curah hujan tinggi di musim hujan.
Selain karena limpahan air yang tercurah di wilayah ini, rusaknya ruang terbuka hijau di Puncak, Kabupaten Bogor dituding sebagai salah satu faktor penyebab banjir.
Berkurangnya kawasan hutan karena okupasi oleh bisnis hotel, vila dan restoran membuat wilayah tangkapan air di Puncak berkurang drastis.
Baca juga: Cuaca Ekstrem pada 6-7 November 2021 Picu Banjir di Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Jakarta Barat
Terkait hal ini, Bupati Bogor Ade Yasin mengungkapkan persoalan banjir di Jakarta karena kurangnya kolaborasi dengan DKI Jakarta.
"Terus terang saja saya sampaikan, Bogor selalu disalahkan tetapi tidak pernah ada action dari DKI," kata Ade, Sabtu (6/11/2021).
Menurut dia, seharusnya semua pihak diajak bicara berkaitan dengan penanganan banjir di Jakarta.
Baca juga: Tiba di Lokasi Banjir Bandang Kota Batu, Mensos Pastikan Penyintas Bencana Terima Bantuan Logistik
"Bogor diundang untuk bicara kebutuhannya apa supaya air tidak banjir ke Jakarta," ungkapnya.
Saat ini ada upaya dari pemerintah pusat mengatasi banjir dengan dibangunnya Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi di Megamendung.
"Jadi istilahnya masyarakat di sana sudah berkorban untuk Jakarta supaya Jakarta tidak banjir,” tutur Ade.
Baca juga: Kabupaten Bogor Terus Menggenjot Vaksinasi Mencapai 70 Persen Agar Status Level PPKM Bisa Menurun
Ade menerangkan penyebab banjir di Jakarta tidak hanya Puncak, tetapi aliran-aliran sungai dari kawasan Bogor.
"Kami mengajukan program senilai Rp 19 miliar untuk penyelamatan sungai. Karena kena refocusing juga, akhirnya sekarang nol rupiah untuk penataan konservasi ataupun penataan sungai, sehingga di sinilah yang memang kurang kolaborasi antar daerah," ujar politisi PPP ini.
Menurut Ade, Bogor itu selalu dianggap sebagai penyangga dan penyelamat Jakarta. Tetapi sebagai daerah penyangga dan penyelamat, tidak pernah ada kontribusi kepada Bogor.
"Bogor semampu dan sekuat tenaganya saja untuk menyelamatkan diri sendiri. Jadi saya setuju dengan yang disampaikan oleh Menteri ATR/BPN, harus ada kolaborasi yang baik antar batas wilayah,” terang Bupati Ade Yasin.