Partai Politik

Gede Pasek Suardika Hengkang, Ketua DPP Partai Hanura: Sudah Terbaca Gelagatnya Sejak Lama

Hal itu merupakan satu dari sembilan keputusan Munas III Partai Hanura tahun 2019 di Hotel Sultan Jakarta.

Tribunnews.com
I Gede Pasek Suardika mundur dari Partai Hanura dan melepas jabatan sekretaris jenderal (sekjen). 

GPS diminta menakhodai partai yang banyak diikuti dan didirikan oleh para loyalis Anas
Urbaningrum (AU) ini.

Hal itu diungkapkan salah satu inisiator yang menjabat Sekjen PKN, Sri Mulyono.

Baca juga: Hengkang dari Hanura, Gede Pasek Dikabarkan Sedang Bikin Partai Baru, Bulan Depan Deklarasi

"Sebenarnya begitu mendengar seringnya ide dan gagasan politiknya dihambat sehingga tidak bisa maksimal, kami sudah meminta GPS untuk keluar saja dan merintis dari nol dan lebih sehat," kata Sri Mulyono, Sabtu (30/10/2021).

Namun, tambah Sri Mulyono, GPS menyatakan tidak enak meninggalkan Hanura, karena sudah kadung punya jalinan erat dengan banyak kader di daerah.

Menurut Sri Mulyono, sayang kemampuan dan pemikiran GPS yang mumpuni di bidang politik, tidak diberikan ruang berkreativitas.

Baca juga: Ini Alasan Jokowi Pilih Carter Pesawat Garuda Kunjungi Tiga Negara, Salah Satunya Lebih Hemat

Akhirnya dengan pertimbangan kalkulasi waktu dan kesiapan untuk penataan partai, GPS bersedia.

"Begitu bersedia, GPS meminta ide gagasan politik kebangsaan yang diimpikan bisa dijadikan tulang punggung perjuangan, maka lahirlah Partai Kebangkitan Nusantara," ungkap Sri.

Sri Mulyono menambahkan, dengan gerak cepat, para aktivis dan mantan anggota DPR dari FPD berkumpul menyiapkan prosesnya.

Baca juga: ICW Nilai Niat Jaksa Agung Tuntut Hukuman Mati kepada Koruptor Cuma Jargon Politik

Kini, kata Sri Mulyono, partai yang dibangun dengan semangat gotong royong dan berdikari itu langsung menyelesaikan struktur pusat, dan mulai menyiapkan embrio di daerah.

Bahkan, sekretariat partai ini juga memilih homebase di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Sementara, Bendahara Umum PKB Mirwan Amir alias Ucok, bangga bisa kembali bersama GPS dalam satu partai baru.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 29 Oktober 2021: 683 Orang Positif, 681 Pasien Sembuh, 28 Meninggal

"Banyak teman eks Demokrat, Hanura, serta para aktivis PPI dan alumni Cipayung plus yang sudah tahu kapasitasnya, langsung meminta bergabung."

"Apalagi integritas politiknya tidak bisa diragukan lagi," kata Mirwan

Mirwan mengatakan, konsep dan gagasan politik kebangsaan GPS sangat pas dengan kebutuhan bangsa ini.

Baca juga: Harga Tes PCR Turun Jadi Rp 275 Ribu, Ketua JoMan: Siapa yang Tolak Keputusan Presiden Kita Tabrak

"Internalisasi dan penguatan Wawasan Nusantara menjadi bagian penting dari perjuangan politik PKN."

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved