UI Depok
Temukan Sistem Pengolahan Sampah Gunakan HP, Mahasiswa FT UI Depok Juara di Lomba Peduli Bumi 2021
Mahasiswa FT UI Depok juara di Lomba Peduli Bumi 2021. Penemuannya adalah sistem pengeolahan sampah dengan menggunakan handphone (HP).
Penulis: Dodi Hasanuddin | Editor: Dodi Hasanuddin
WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK - Temukan sistem pengolahan sampah gunakan HP, mahasiswa FT UI Depok juara di Lomba Peduli Bumi 2021.
Permasalahan sampah di Indonesia masih menjadi permasalahan lingkungan yang belum terselesaikan sampai saat ini.
Baca juga: Untuk Perkuat Tata Kelola UI Depok Kerjasama dengan BPKP, Ini Kata Rektor Prof Ari Kuncoro
Permasalahan terutama terjadi pada banyaknya sampah plastik yang tersebar di masyarakat.
Bahkan, menurut data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia dan Badan Pusat Statistik pada tahun 2019, sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton/tahun di mana sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut.
Baca juga: Direktur Kemahasiswaan UI Depok Sebut Pimpinan Telah Dengar dan Pahami Masukan Mahasiswa
Tidak hanya sebatas pada permasalahan sampah plastik, sampah medis seperti bekas obat-obatan dan alat-alat medis pun saat ini menjadi masalah baru di Indonesia.
Mengingat kondisi pandemi yang terjadi saat ini, tidak mengherankan kemudian terjadi peningkatan jumlah sampah medis yang terbuang di masyarakat.
Baca juga: UI Depok Buka Sentra Vaksinasi Bagi Mahasiswa Umum dan Anak Usia 12 Tahun, Target 25.000 Peserta
Mengutip data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, hingga 15 Oktober 2020 tercatat sebanyak 1.662,75 ton sampah medis terbuang baik di wilayah air maupun darat nusantara.
Limbah medis yang dihasilkan dari fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) termasuk dalam kategori limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Prihatin
Berangkat dari keprihatinan terhadap kondisi sampah tersebut, Juan Fidel Ferdani, mahasiswa Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia (FTUI) angkatan 2019, membuat dua gagasan sistem pengolahan sampah berbasis teknologi.
Kedua gagasan itu adalah Smart Medical Waste Management (SMW) dan konsep toko isi ulang, Eco-Refill Store.
SMW adalah suatu sistem pengelolaan sampah medis berbasis Internet of Things yang terintegrasi dengan gawai untuk mengoptimalkan manajemen sampah limbah medis di fasyankes.
Baca juga: Tempat Karantina Wisma Makara II UI Depok Sudah Dibuka, Hanya untuk Pasien Covid-19 Bergejala Ringan
Dengan adanya SMW, fasyankes dapat mendeteksi bila keberadaan sampah medis dianggap sudah melebihi batas, sehingga petugas pengangkut dapat segera memproses pengangkutan limbah secara efektif dan efisien, tidak harus menunggu sampai menumpuk.
SMW yang diusulkan oleh Juan terdiri dari dua hal, yaitu portable medical waste container (tempat sampah medis portabel) dan aplikasi pemantauan berbasis Android.

Tempat sampah ini adalah tempat sampah modifikasi yang sudah dilengkapi dengan sejumlah perangkat keras termasuk sensor ultrasonic yang mampu mendeteksi adanya lokasi dan perubahan ketinggian volume sampah.