Sunar Sugiarto, Penjaga Pintu Air Manggarai, Tidak Hanya Berurusan dengan Air, tapi juga Mayat

Tiga tahunan lamanya Sunar Sugiarto dipercaya sebagai operator pintu air Manggarai.

Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: LilisSetyaningsih
Warta Kota/Rafzanjani Simanjorang
Sunar Sugiarto, penjaga pintu air Manggarai saat melakukan pengecekan tinggi air di pintu air Manggarai. 

Sebagai operator pintu air, Sunar menjelaskan ada beberapa level air yakni normal, waspada, siaga, dan bahaya.

Baca juga: Petugas Pintu Air Manggarai Kaget, Sesosok Mayat Laki-laki Mengambang di Antara Tumpukan Sampah

Level aman sendiri berkisar dari 550-750 cm, waspada 750-850 cm, bahaya 850-1000 cm. Pada level waspada dan bahaya, risiko banjir di Jakarta jadi besar. 

Biasanya, debit air meninggi di bulan Januari, dan Februari. 

Sunar sendiri harus melaporkan situasi air setiap jamnya.

Bahkan, jika dalam kondisi banjir, dirinya harus laporan per 30 menit kepada atasan.

Sebagai operator, dia juga bertugas untuk merawat pintu air Manggarai.

Baca juga: Petugas Kebersihan Temukan Mayat Pria Tanpa Identitas di Pintu Air Manggarai

Bagi ayah dari lima anak ini, menjadi operator pintu air Manggarai adalah kebanggaan dan kepuasan batin tersendiri, karena bisa berguna bagi banyak khalayak.

Bertugas sebagai operator pintu air manggarai, Sunar pun punya prinsip yang membakar semangatnya dalam bekerja.

"Pantang pulang sebelum surut," ucapnya dengan nada optimis.

Komitmen itu pula yang membuat dirinya tetap kuat meski terkadang tak bisa bertemu dengan keluarga demi pekerjaan.

Kerap Menemukan Mayat

Sebagai operator pintu air Manggarai, yang turut pula menjaga kebersihan pintu air, Sunar kerap pula menemukan hal yang tak diinginkan, misalkan penemuan jasad manusia.

Baca juga: HUJAN DERAS Guyur Sebagian Wilayah Jakarta Hari Ini, Pintu Air Manggarai dan Karet Siaga 4 Normal

Beberapa kali dirinya menemukan jasad mengambang di pintu air Manggarai.

Bahkan tercatat, di tahun 2021, ada tiga peristiwa serupa yang ia alami.

"Yang melihat mereka dari UPK, karena mereka yang membersihkan sampah. Mayat itu kan terkubur bersama sampah ya. Saat sampah diangkat, baru terlihat lagi mayat mengambang," tuturnya.

Biasanya, saat menemukan hal seperti itu, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak tim SAR untuk proses evakuasi. 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved