Sunar Sugiarto, Penjaga Pintu Air Manggarai, Tidak Hanya Berurusan dengan Air, tapi juga Mayat

Tiga tahunan lamanya Sunar Sugiarto dipercaya sebagai operator pintu air Manggarai.

Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: LilisSetyaningsih
Warta Kota/Rafzanjani Simanjorang
Sunar Sugiarto, penjaga pintu air Manggarai saat melakukan pengecekan tinggi air di pintu air Manggarai. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Tiga tahunan lamanya Sunar Sugiarto dipercaya sebagai operator pintu air Manggarai.

Pekerjaannya di musim hujan sangat vital karena  menjadi  garda penanganan banjir di Jakarta. 

Air yang melewati pintu air Manggarai menjadi tanda apakah banjir akan melanda ibukota atau tidak. 

Bukan hanya memantau air, kerap, Sunar juga jadi harus berurusan dengan mayat yang 'terdampar' di wilayah kerjanya. 

Baca juga: Petugas UPK Badan Air Angkut Sampah dari Pintu Air Manggarai, Sampah Plastik Hingga Lemari Pakaian

Baca juga: UPK Badan Air Jakarta Pusat Kerahkan Alat Berat Angkat Sampah yang Menumpuk di Pintu Air Manggarai

Berawal dari satgas pintu air Manggarai yang membersihkan luar dan dalam pintu air, lalu dirinya diberikan sebuah kepercayaan dan amanat untuk menjadi operator pintu air manggarai. 

Tak hanya memantau, dirinya juga menyalurkan informasi akurat seputar ketinggian debit air dari hilir ke hulu.

Ketinggian air di pintu air Manggarai sendiri intens dibahas karena menjadi pusatnya air di kota Jakarta.

"Air yang datang dari Katulampa, Depok, sampai ke Manggarai, kamu harus melihat debitnya berapa, tingginya berapa, dan melaporkannya ke pusat," ujar Sunar kepada Warta Kota, Sabtu (22/10/2021).

Sunar Sugiarto, penjaga pintu air Manggarai saat melakukan pengecekan tinggi air di pintu air Manggarai.
Sunar Sugiarto, penjaga pintu air Manggarai saat melakukan pengecekan tinggi air di pintu air Manggarai. (Warta Kota/Rafzanjani Simanjorang)

Sebagai operator pintu air manggarai, dirinya turut tergabung bersama operator pintu air lainnya di sebuah grup Whatsaap guna mempermudah penyaluran informasi, terutama ketinggian air di pintu air Katulampa.

Komunikasi antar sesama operator pun intens dilakukan.

Ia menyebut, rentan waktu air tiba di pintu air Manggarai dari pintu air Katulampa adalah 12 jam. 

"Sebelum air datang, kami sudah bisa memprediksi apa yang harus dilakukan," terangnya.

Baca juga: Tiga Hari Hanyut di Kali Ciliwung, Bocah Asal Bogor Ditemukan di Pintu Air Manggarai Jakarta Selatan

Biasanya, jika air yang datang dari Katulampa punya debit yang tinggi, maka mereka akan mengosongkan terlebih dulu katup air di manggarai. Air dari  Katulampa, akan terlebih dulu dibagikan ke pintu air Ciliwung lama dan pintu air banjir kanal barat, sebelum akhirnya tiba di Manggarai.

Hal ini digunakan untuk mengantisipasi banjir di kota.

"Kami ada SOP nya juga, jadi ada aturan buka tutupnya, berapa level yang harus dibuka," ujarnya.

Sebagai operator pintu air, Sunar menjelaskan ada beberapa level air yakni normal, waspada, siaga, dan bahaya.

Baca juga: Petugas Pintu Air Manggarai Kaget, Sesosok Mayat Laki-laki Mengambang di Antara Tumpukan Sampah

Level aman sendiri berkisar dari 550-750 cm, waspada 750-850 cm, bahaya 850-1000 cm. Pada level waspada dan bahaya, risiko banjir di Jakarta jadi besar. 

Biasanya, debit air meninggi di bulan Januari, dan Februari. 

Sunar sendiri harus melaporkan situasi air setiap jamnya.

Bahkan, jika dalam kondisi banjir, dirinya harus laporan per 30 menit kepada atasan.

Sebagai operator, dia juga bertugas untuk merawat pintu air Manggarai.

Baca juga: Petugas Kebersihan Temukan Mayat Pria Tanpa Identitas di Pintu Air Manggarai

Bagi ayah dari lima anak ini, menjadi operator pintu air Manggarai adalah kebanggaan dan kepuasan batin tersendiri, karena bisa berguna bagi banyak khalayak.

Bertugas sebagai operator pintu air manggarai, Sunar pun punya prinsip yang membakar semangatnya dalam bekerja.

"Pantang pulang sebelum surut," ucapnya dengan nada optimis.

Komitmen itu pula yang membuat dirinya tetap kuat meski terkadang tak bisa bertemu dengan keluarga demi pekerjaan.

Kerap Menemukan Mayat

Sebagai operator pintu air Manggarai, yang turut pula menjaga kebersihan pintu air, Sunar kerap pula menemukan hal yang tak diinginkan, misalkan penemuan jasad manusia.

Baca juga: HUJAN DERAS Guyur Sebagian Wilayah Jakarta Hari Ini, Pintu Air Manggarai dan Karet Siaga 4 Normal

Beberapa kali dirinya menemukan jasad mengambang di pintu air Manggarai.

Bahkan tercatat, di tahun 2021, ada tiga peristiwa serupa yang ia alami.

"Yang melihat mereka dari UPK, karena mereka yang membersihkan sampah. Mayat itu kan terkubur bersama sampah ya. Saat sampah diangkat, baru terlihat lagi mayat mengambang," tuturnya.

Biasanya, saat menemukan hal seperti itu, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak tim SAR untuk proses evakuasi. 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved