Sampah
UPK Badan Air Jakarta Pusat Kerahkan Alat Berat Angkat Sampah yang Menumpuk di Pintu Air Manggarai
UPK Badan Air Jakarta Pusat mengantisipasi musim hujan dengan cara mengangkat sampah yang menumpuk di Pintu Air Manggarai, Rabu (20/10/2021).
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Valentino Verry

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Hujan deras yang melanda Jakarta beberapa hari terakhir membuat sampah yang mengalir di Pintu Air Manggarai, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat meningkat, Rabu (20/10/2021).
Kepala Satuan Pelaksana UPK Badan Air Jakarta Pusat, Farry Andhiko mengakui sampah yang diangkat dari sana mencapai 250 meter kubik.
Hal ini karena aliran air dari Depok, Jawa Barat mengalami siaga tiga dan sampah mengalir ke pintu air Manggarai.
Baca juga: Sudah Dikirimi Surat Somasi dan Diperiksa Polisi, Benarkah Anak Nia Daniaty Masih Mencari Korban?
"Makanya volume sampah yang ada di pintu air Manggarai cukup besar," ujarnya, Rabu (20/10/2021).
Menurut dia, sejak pagi pihaknya mengerahkan tiga alat berat ke lokasi pintu air untuk mengangkut sampah.
Kemudian ada lima mobil truk yang disiapkan di sana untuk membawa sampah tersebut ke tempat penampungan sampah.
Sampai siang ini, pengerjaan pun sudah selesai dilakukan petugas pengangkut sampah.
"Sudah kelar pengangkutan sampah di sana," singkatnya.
Farry menambahkan, sampah yang diangkut memiliki jenis berbeda mulai dari sampah rumah tangga, plastik, bambu, kayu, kasur dan lemari pakaian.
UPK Badan Air akan terus melakukan pengakutan sampah di aliran sungai agar tidak menumpuk dan mengakibatkan banjir.
"Kami upayakan terus antisipasi banjir dan genangan," jelasnya.
Baca juga: Tak Setuju Gugatan AD/ART Partai Demokrat Disebut Terobosan Hukum, Hamdan Zoelva: Ini Politik
Sebenarnya warga Jakarta bisa meniru langkah yang dilakukan petugas PPSU Kelurahan Kota Bambu Selatan yang mampu menyulap limbah sampah organik menjadi pupuk di Museum Textil, Jakarta Barat.
Sebelum diolah menjadi pupuk, Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) melakukan pemilahan sampah.
Seperti misalnya sampah daun kering yang kemudian diolah bersama sampah nasi dan sayuran.
Petugas PPSU Kelurahan Kota Bambu Selatan yang mengolah limbah sampah, Pansa mengatakan, dirinya juga membeli sampah dari masyarakat deng harga Rp, 1.000 perplastik besar.