Sejarah Singkat Pasar Poncol Senen, Tahun 1965 Pedagang Masih Menggunakan Pikulan

Saat mulai menjadi tempat berjualan pada 1960-an, para pedagang masih memakai pikulan berjualan di Pasar Poncol, Senen.

Penulis: Miftahul Munir |
Warta Kota/Miftahul Munir
Pedagang menceritakan sejarah singkat Pasar Poncol Senen. Pada tahun 1965 para pedagang pasar tersebut masih menggunakan pikulan untuk berjualan. 

Menurut Lili, sejak tahu  1965 sampai sekira 2016an, Pasad Poncol tidak pernah sepi dari pengunjung yang ingin memiliki barang mewah, harga kelas bawah.

Tapi sejak empat tahun ini, Pasar Poncol mulai ditinggalkan para peminatnya lantaran adanya penutupan rel kereta api Stasiun Pasar Senen.

Masyarakat yang masuk ke Underpass Senen, mulai malas memutar balik ke arah Pasad Poncol.

Baca juga: Puluhan Kios di Pasar Poncol Tetap Buka Ditengah Penerapan PSBB DKI Jakarta, Begini Alasannya

Padahal Pasar Poncol kata Lili sudah masuk dalam Cagar Budaya sesuai dengan keputudan dari Pemerintah.

"Karena sejak tahun 1965 itu sudah jual barang antik, kalau kita beruntung dan pinter nyari pasti dapat barang antik," ucapnya.

Ia berharap kepada Pemenrintah untuk mendengar keluh kesah para pedagang Pasar Poncol agar membuka penutupan rel kereta api Stasiun Pasar Senen.

Sehingga pengunjung di Pasar Poncol kembali ramai dan pendapatan pedagang di sama kembali meningkat.

"Ya kami ingin UKM di Pasar Poncol kembali meningkat omsetnya seperti dulu lagi," ujar Lili.(m26)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved