Info BPJS Kesehatan

Ucap Syukur Farhan Pemasangan Ring Jantung Sang Ayah Ditanggung Penuh JKN-KIS

Memiliki riwayat penyakit tersebut sejak tahun 2014, H Eman Sulaeman dan keluarga sudah terdaftar sebagai peserta aktif program JKN-KIS.

Editor: Ichwan Chasani
Dok. BPJS Kesehatan
M Farhan Maulana (21) warga Kabupaten Bogor yang berharap kesembuhan untuk ayahnya H Eman Sulaeman. 

WARTAKOTALIVE.COM, CIBINONG — Mendampingi orang tua masuki usia senja dengan keadaan sehat menjadi harapan bagi anak. Begitupun dengan M Farhan Maulana (21) warga Kabupaten Bogor yang berharap kesembuhan untuk ayahnya H Eman Sulaeman.

Sadar ayahnya sudah berusia 65 tahun dan rentan terhadap penyakit, kini Farhan mulai mempersiapkan jaminan kesehatan untuk keluarga.

Farhan menceritakan ayahnya yang memiliki riwayat penyakit kronis yang sudah melakukan tindakan pemasangan ring jantung.

Memiliki riwayat penyakit tersebut sejak tahun 2014, ia dan keluarga sudah terdaftar sebagai peserta aktif program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

“Saya sangat bersyukur ada Program JKN-KIS karena sangat membantu biaya pengobatan orang tua saya. Apalagi ayah saya yang punya penyakit jantung semua pengobatannya dijamin dari mulai tindakan pasang ring jantung, kontrol rutin di rumah sakit dan obat-obatan. Alhamdulillah pelayanan yang didapat orang tua saya sangat baik kalau dihitung tidak sebanding dengan biaya iuran yang dibayar,” ujar Farhan, baru-baru ini.

Sebagai mahasiswa dan anak dari orang tua yang memiliki penyakit kronis, Farhan berulang kali berterima kasih dengan adanya program pemerintah ini telah meringankan biaya kesehatan untuk ayahnya.

Ia juga meyakini manfaat Program JKN-KIS bukan hanya dirasakan pada keluarganya saja tapi banyak masyarakat yang bergantung pada program ini.

“Saya tidak tahu kalau orang tua saya gak punya kartu JKN-KIS sudah berapa biaya yang harus di keluarkan untuk mendapatkan fasilitas kesehatan ini jika menggunakan biaya pribadi. Proses jaminannya juga gak dipersulit jika mengikuti prosedur dengan benar seperti membayar iuran tepat waktu setiap bulan dan juga mengikuti prosedur yang berlaku,” tambah Farhan.

Dari 2014 sejak pasang ring jantung sampai saat ini, ayah Farhan masih melakukan pengobatan seperti kontrol setiap bulan dan konsumsi obat secara rutin.

Terdaftar segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) di kelas 3 tidak membuat ia menerima pelayanan kesehatan yang berbeda melainkan sebaliknya Farhan dan keluarga merasa iuran yang dibayarkan tidak sebanding dengan total pelayanan kesehatan yang didapatkan selama ini. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved