Kriminalitas

Keluarga Korban Bantah Pernyataan Kalapas yang Sebut Napi Dimandikan Air Comberan Bukan Aksi Bully

Keluarga Korban Bantah Pernyataan Kalapas Pontianak yang Sebut Napi Dimandikan Air Comberan Bukan Aksi Bully. Berikut Selengkapnya

Penulis: Dwi Rizki | Editor: Dwi Rizki
Youtube RedaksiRealita
Seorang Lapas Kelas 1A Pontianak, Ersa Bagus Pratama Diguyur Air Comberan 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Keluarga Ersa Bagus Pratama, napi Lapas Kelas yang diduga di-bully dalam Lapas Pontianak membantah pernyataan Kepala Lapas Pontianak Farhan Hidayat.

Farhan sebelumnya menyebutkan aksi penyiraman air comberan yang diduga dilakukan terpidana mati Teddy Fahrizal terhadap Ersa bukanlah aksi bullying.

Sebab, peristiwa dimandikannya Ersa oleh orang-orang yang diduga suruhan Teddy itu sebagai bentuk rasa syukur atas kasasi hukuman mati Ersa menjadi pidana penjara selama 18 tahun.

"Kalau aksi memandikan Ersa sebagai nazar atas diterimanya kasasi, kenapa baru dilakukan sekarang. Kan diterimanya tahun lalu Juni 2020," ujar P, keluarga Ersa pada Rabu (20/10/2021).

Dalam bantahan yang dibuat pihak Kalapas, turut disertakan video dari Ersa yang menyebut aksi penyiraman tersebut dilakukan atas keinginan diri sendiri dan dibantu oleh rekan-rekannya di Lapas.

Hal itu selain karena disetujuinya kasasi, juga merupakan tradisi untuk buang sial atau apes.

P kembali menampik hal tersebut.

Ia meyakini apa yang disampaikan Ersa melalui video tersebut, diduga di bawah tekanan.

Baca juga: Viral Dugaan Bully di Lapas Kelas 1A Pontianak, Napi Dimandikan Air Comberan Berwarna Hitam Pekat

"Video itu dibuat diduga di bawah tekanan dan paksaan," kata P.

P juga mengungkapkan adanya dugaan kekerasan yang dilakukan pihak Teddy terhadap Ersa.

Atas itu P yang mewakili keluarga lainnya bersepakat, bahwa solusi terbaik dalam persoalan ini ialah Teddy dipindahkan ke Nusakambangan, penjara dimana terpidana mati ditempatkan.

Sebab jika tidak, ia khawatir P bisa tewas dianiaya pada akhirnya.

"Kami dari keluarga sangat berharap agar Teddy dikirim ke Nusakambangan. Karena kalau tetap di Lapas bisa mati Ersa dipukulin terus, oleh orang-orang yang diduga suruhan Teddy," jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Lapas Pontianak Farhan Hidayat membantah adanya aksi bullying terhadap Ersa, oleh orang-orang yang diduga anak buah Teddy.

"Penyiraman narapidana dengan air got yang viral di media massa itu murni keinginan dari narapidana yang bersangkutan bersama teman-temannya. Serta kami pastikan sekali lagi bahwa sama sekali tidak ada unsur bullying," ujar Farhan dalam keterangannya, Selasa (19/10/2021).

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved