Edukasi Kesehatan

Hati-hati Pria dengan Perut yang Buncit, Tanda Hormon Testosteron Turun. Gairah seks Ikut turun

Kebugaran tubuh sangat berhubungan erat dengan gairah seksual. Baik  pada laki-laki ataupun pada wanita.

Penulis: LilisSetyaningsih | Editor: LilisSetyaningsih

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kebugaran tubuh sangat berhubungan erat dengan gairah seksual. Baik  pada laki-laki ataupun pada wanita.

Ketika kebugaran menurun akan mempengaruhi gairah seksual. Namun, tidak sebaliknya. 

Tidak semua hilangya gairah seksual berhubungan dengan kebugaran tubuh.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi gairah seksual terhadap pasangan. Tidak hanya kebugaran tubuh tapi juga psikis.

Baca juga: Turunnya Testosteron Pada Pria Bikin Melorot Gairah Seks, tapi ada Hal lain, Apa Saja?

Baca juga: 3 Penyebab Rasa Nyeri saat Berhubungan Intim, Ini Solusinya Menurut dr Binsar Martin Sinaga FIAS

“Ketika kita bicara gangguan seksual tidak hanya pria, gangguan seksual juga mengenai wanita. Termasuk hilangnya gairah bisa pada pria dan wanita. Problemnya, mengapa hal itu bisa berkurang?,” kata Medical Sexologist dr. Binsar Martin Sinaga FIAS dalam talkshow edukasi seksual yang diselenggarakan Wartakotalive, dan Tribun Network dengan tema ‘Gangguan Kebugaran Tubuh dan Hilangnya  Gairah Lelaki’, pada kamis malam  (14/10/2021).

Ia menjelaskan, salah satu faktor yang memegang peranan penting terhadap kebugaran pria adalah jumlah hormon testoseron yang normal.

Jumlah hormon testosteron yang normal pada pria berada pada angka 400 – 700 ng/dL (nanogram per desiliter).

Jika ditemukan kadar testosteron dibawah 400 ng/dL, artinya hormon tersebut sudah menurun.

Bila diabaikan akan menimbulkan gejala yang terlihat secara kasat mata. Selain itu, akan mempengaruhi gairah seksual.

Usahakan agar tidak bekerja di tempat tidur agar tidak mengganggu gairah seks Anda.
Usahakan agar tidak bekerja di tempat tidur agar tidak mengganggu gairah seks Anda. (Daily Mail)

Secara kasat mata, seorang pria yang  memiliki kadar hormon testosteron yang normal terlihat bahagia, pikiran lebih tajam,  percaya diri, peningkatan massa otot dan tulang yang kuat sehingga postur akan terlihat lebih tegap, banyak energi, jantung sehat, serta bila  memiliki pasangan akan terasa ereksi dan libido yang sehat.

Sebaliknya, ketika kadar testosteron berkurang akan terlihat rasa lelah yang terus menerus, depresi, peningkatan jaringan lemak terutama di bagian perut, postur terlihat tidak tegap, libido rendah dan peningkatan risiko DE (disfungsi ereksi), peningkatan risiko osteoporosis, serta risiko Alzheimer.

Ia menjelaskan, berapapun usianya, hormon testosteron memegang  peranan penting. Namun, seiring usia hormon ini juga akan mengalami penurunan.

“Testosteron meningkat sampai 35 tahun. Semakin bertambahnya usia, akan berkurang. Walaupun tiap orang berbeda-beda kadar penurunannya,” paparnya.

Baca juga: Siapa Bilang Pria Selalu Perkasa Sepanjang Usia, di Atas 40 Tahun juga Mengalami Penurunan

Baca juga: Menopause Pada Wanita Bukan Penghalang Untuk Mencapai Orgasme 

Dokter Binsar praktek di Sex and Men’s Health Clinic Raditya Medical Centre di Jalan Margonda Raya, Kota Depok, Jawa Barat, MMAC Jakarta Selatan, dan Renata Clinic Bogor.

Klinik ini dapat menangani gangguan seksual, masalah infertilitas, termasuk micropenis.

Konsultasi juga dapat dilakukan jarak jauh dengan melalui Whatsapp ke nomor 0813 8231 7586 (hanya chat jangan menelpon).

Dokter Binsar mengatakan, hormon testosteron umumnya diidentikan dengan pria. Padahal wanita juga memiliki hormon ini walaupun jumlahnya sedikit. Wanita lebih dipengaruhi hormon estrogen.

dr Binsar Martin Sinaga FIAS Medical Sexologist
dr Binsar Martin Sinaga FIAS Medical Sexologist (warta kota)

Testosteron memiliki peranan dan fungsi-fungsi penting bagi pria. Terutama mengatur dorongan seksual (libido).

“Begitu kadar testosteron berkurang pasti gairah seksual hilang,” ujar dokter yang menyelesaikan program Magister Biomedik di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.  

Pada pria yang sakit kronis seperti memiliki sakit jantung, diabetes mellitus, ketika dicek kadar hormon testosteron akan menurun. Sehingga gairah seksual juga akan menurun.

“Secara normal, ketika usia mulai kepala 5, hormon testosteron akan berkurang. Namun sebelum usia 50 tahun, tapi si pria itu sudah memiliki penyakit kronis, testosteron juga menurun. Semakin banyak penyakit, keinginan seks semakin berkurang,” jelas dr. Binsar.

Baca juga: Ejakulasi Dini Dan Disfungsi Seksual Bisa Diatasi dengan Cara Ini

Baca juga: Cara Tepat Atasi Ejakulasi Dini, Simak Penjalasan Dokter Binsar Martin

Ia mengatakan, penelitian menyimpulkan, 1 dari 3 pria yang mengalami sindrom metabolik mengalami kekurangan testosteron.  Munculnya sindrom metabolik ada 3 parameter, yakni adanya hipertensi, adanya kenaikan kolesterol dan kenaikan gula darah.

Sindrom metabolik adalah sekelompok kondisi yang  meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Parameter tersebut merupakan ‘ibu’ dari penyakit tidak menular kronis.

Gambaran proses penuaan dan terjadinya sindrom metabolik akan terlihat  ketika badan menjadi obesitas sentral (perut membuncit).

Baca juga: 10 Persen Masalah Seksual yang Terjadi Pada Pria Adalah Ejakulasi Dini

Baca juga: 10 Persen Masalah Seksual yang Terjadi Pada Pria Adalah Ejakulasi Dini

“Tubuh pria yang tidak bugar akibat testosteron yang  menurun, gairah seks yang berkurang, ereksi juga menurun kekerasanya, dalam artian pembuluh darah sudah terganggu. Termasuk pembuluh darah ke penis,” paparnya.

Kekerasan penis saat ereksi bisa terlihat dari gambaran dan derajat 1-4. Semakin menurun angkanya, ereksi semakin lemah.

Derajat 1 seperti tape yang lembek, derajat 2 seperti pisang, derajat 3 seperti sosis, dan derajat 4 (normal) seperti timun yang keras.  (lis)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved