Wirausaha

KISAH Eks Pegawai KPK Juliandi Tigor Banting Stir Jualan Nasi Goreng di Pinggir Jalan Bekasi

Eks pegawai KPK Juliandi Tigor berjualan nasi goreng di Jalan Raya Hankam, Pondok Melati, Kota Bekasi.

Penulis: Joko Supriyanto |
Wartakotalive.com/Joko Supriyanto
Mantan Fungsional Biro Hukum Komisi Pemberantasan Korupi (KPK), Juliandi Tigor Simanjuntak tengah meracik menu nasi goreng, Senin (11/10/2021) malam. 

WARTAKOTALIVE.COM, PONDOK MELATI -- Mantan Fungsional Biro Hukum Komisi Pemberantasan Korupi (KPK), Juliandi Tigor Simanjuntak dikabarkan beralih profesi sebagai penjual nasi goreng di wilayah Kota Bekasi.

Kabar ini pun juga sempat viral di beberapa media sosial, Tribunbekasi.com mencoba mengecek kebenaran tersebut.

Dan ternyata informasi itu benar adanya, Juliandi Tigor berjualan nasi goreng di  Jalan Raya Hankam, Pondok Melati, Kota Bekasi.

Novel Baswedan mendatangi kedai nasi goreng milik eks pegawai KPK Juliandi Tigor Simanjuntak di Jalan Raya Hankam, Jatirahayu, Bekasi, Jawa Barat, Senin (11/10/2021) malam.
Editor: Adi Suhendi
Novel Baswedan mendatangi kedai nasi goreng milik eks pegawai KPK Juliandi Tigor Simanjuntak di Jalan Raya Hankam, Jatirahayu, Bekasi, Jawa Barat, Senin (11/10/2021) malam. Editor: Adi Suhendi (Ist)

Juliandi pun juga berkesempatan menceritakan alasannya untuk beralih profesi sementara menjadi penjual nasi goreng.

Selama pemutusan kerja dari KPK, Juliandi mengaku memang tidak banyak kegiatan yang dilakukan.

Selain mengisi kekosongan untuk membaca buku, nonton YouTube dan beberapa kegiatan lain, membuat dirinya merasa kurang produktif, sehingga ia pun berfikir untuk menciptakan bisnis baru, tercetuslah menjual nasi goreng.

Baca juga: Dukung KPK, LAKSI Minta Pegawai KPK yang Tak Lulus TWK Legowo dan Hormati Hukum

Baca juga: Kapolri Ingin Tarik 56 Pegawai KPK atas Izin Jokowi, BW Sebut Kecurigaan soal Skenario TWK Terbukti

"Menurut saya nasi goreng itu pertama gampang diminati, semua orang mungkin engga ada yang engga suka nasi goreng gitu. Yang kedua produksinya sendiri engga susah gitu," kata Juliandi Tigor ditemui Tribunbekasi.com, Senin (11/10/2021) malam.

Mengandalkan sebuah grobak yang berada di depan ruko, Juliandi dengan rekannya memulai bisnis kulinernya itu.

Berbekal, pengetahuan memasak dan resep-resep dari YouTube, Juliandi sendiri yang mengolah nasi goreng tersebut dibantu oleh rekannya.

Tepat tanggal 30 Sepetember 2021 lah bisnis kulinernya ini mulai berjalan hingga saat ini. Sesuai dengan namanya Nasi Goreng Rempah KS.

Baca juga: BEM SI Trending Usai Ultimatum Jokowi Agar Angkat 56 Pegawai KPK, Netizen: Siapa di Belakang BEM SI?

Juliandi, ingin memiliki ciri khas sendiri pada menu nasi gorengnya itu. Paduan rempah-rempah, membuat nasi goreng recikannya itu lebih gurih.

Sementara kata KS merupakan singkatan nama daerah sekitar yaitu Kampung Sawah.

Menurut Juliandi Kampung Sawah merupakan tepat dirinya bersama rekannya untuk berdiskusi membuat bisnis kuliner ini.

"Mungkin disepanjang jalan ini ada beberapa tukang nasi goreng yang kurang lebih kita sering makan gitu. Nah itu ingin saya kembangkan kira kira apa sih yang beda makannya pakai rempah," katanya.

Baca juga: Aliansi Masyarakat Pecinta KPK Minta Jokowi Tak Campuri Pemberhentian 56 Pegawai KPK

Meski bisnisnya baru berjalan 3 minggu, Juliandi Tigor mengaku setiap malam minggu dirinya mampu menjual lebih dari 30 porsi.

Julaindi mengaku jika jumlah tersebut lumayan banyak mengingat bisnisnya baru berjalan beberapa minggu ini.

"Ya kalau bicara customer paling di hari Sabtu minggu, kalo di hari biasa sih enggaK. Tapi kalau di Sabtu Minggu lumayan lah, bisa 20 hingga 30 porsi," ujarnya.

Nasi goreng yang dibandrol pun juga bervariasi tergantung topingan pada menu tersebut.

Baca juga: Peneliti Lembaga Studi Anti Korupsi Nilai Pemberhentian 56 Pegawai KPK Dinilai Keputusan Tegas

Namun untuk nasi goreng biasa dihargai Rp 10.000 untuk satu porsinya. Jam operasional dibuka pukul 18.00-22.00 WIB.

Walau dulunya sering mengurusi masalah hukum terutama terkait Tipikor, kini harus mengurus racikan nasi goreng.

Juliandi mengakui tak merasa malu, justru langkah yang ia lakukan adalah sesuatu yang menurut dia membanggakan, bisa merintis karir dari nol.

Baca juga: Satu dari 56 Pegawai KPK yang Dipecat Bagikan Meja Kerjanya dan Mewek, Tapi Tak Menyesal Dipecat

"Ini kan sesuatu yang menurut saya juga membanggakan jualan ya. Enggak ada sih (rasa malu), ya kita untuk menuju sesuatu kita harus ada pengorbanan gitu ya kan, mulai dari kitanya kena panas panas, kitanya harus ke pasar dan sebagainya," ucapnya. (JOS).

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved