Tak Ada Dukungan Pemerintah, Pedagang Binaan Ikan Hias Gelar Promosi Mandiri

Adi mengaku, walau status para pedagang adalah pedagang binaan, mereka tidak pernah mendapatkan bantuan untuk kegiatan promosi maupun event.

Warta Kota/ Muhamad Fajar Riyandan
Ketua Kelompok Ikan Hias Johar Baru, Adi Syaiful Bachri saat ditemui di Gedung Pusat Promosi Ikan Hias pada Rabu (6/10/2021), sore 

Ia mengakui tidak ada anggaran untuk dana perawatan sarana prasarana di gedung dan biaya listrik. 

"Kalau listrik buat usaha mereka ya tidak kami bayar. Mereka ada token listrik masing - masing. Kami hanya bayar listrik gedung saja," Jelas Melinda.

Perihal biaya listrik, Adi menjelaskan, umumnya para pedagang binaan membayar Rp 400.000 sampai Rp 500.00 per bulan.

"Karena kan tergantung pemakaian di sini. Tergantung pemakaian mesin, kalau pakai freezer mungkin agak besar," jelasnya. 

Menurut Adi, para pedagang binaan di Pusat Promosi Ikan Hias sempat mendapat fasilitas listrik gratis sebelum diputus pada tahun 2016 silam. 

Selain bayar listrik, pedagang binaan juga diwajibkan membayar biaya perawatan pompa air dan kebersihan secara mandiri.

Bahkan, penyelenggaraan kegiatan seperti kontes ikan hias, para pedagang harus menggunakan biaya pribadi dari kocek pedagang.

Seringkali, mereka harus patungan agar festival dan kontes ikan hias tetap berjalan.

"Kalau kita ga inisiatif, mati gedung ini," jelas Adi.

Menanggapi keluhan dari sejumlah pedagang binaan di Pusat Promosi Ikan Hias Johar Baru, Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi menilai harus ada anggaran untuk para pedagang binaan. 

"Mereka tidak dapat dana pembinaan sebenarnya sudah lama dan Itu mustinya dianggarkan, itulah Sudin PPKUKM harus aktif," ujar Irwandi saat ditemui di wilayah Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Rabu (6/10/2021), sore.(M29)

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved