Pandemi Covid19
Stres ibu dan Anak Naik 95 persen di masa pandemi Covid-19, Berikut Empat Tips agar Tetap Bahagia
Samantha Elsener, psikolog anak dan keluarga, mengatakan, situasi pandemi meningkatkan level stres ibu dan anak.
Penulis: Ign Agung Nugroho | Editor: LilisSetyaningsih
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 sudah hampir dua tahun berjalan dan belum sepenuhnya mereda.
Setiap orang pun dituntut untuk beradaptasi dengan kondisi sulit yang penuh tantangan.
Nah, kondisi ini tidak hanya berdampak secara fisik, tetapi juga emosi setiap pribadi, termasuk ikatan emosional ibu dan anak.
Samantha Elsener, psikolog anak dan keluarga, mengatakan, situasi pandemi meningkatkan level stres ibu dan anak.
Baca juga: FOI dan Centratama Grup Distribusikan Bantuan Pangan Bagi Warga Terdampak Pandemi Covid-19
Baca juga: Pendidikan Anak Terbaik Berasal dari Keluarga, Mien Uno: Peran Orangtua Tentukan Tumbuh Kembang Anak
Baca juga: Buku KIA Bisa Bungkam Mulut Nyinyir Soal Tumbuh kembang Anak
Tidak hanya itu saja, rasa kesepian juga meningkat. Salah satu pemicunya adalah perasaan tanggung jawab yang lebih karena anak mereka harus bersekolah secara online alias daring.
Samantha membagikan riset pada 2020 yang menyatakan bahwa tingkat stres ibu dan anak naik 95 persen di masa pandemi.
Tidak heran, hal ini dikarenakan tugas seorang ibu dua kali lebih berat ketimbang sebelumnya. Ketika anak sekolah, ibu harus meluangkan waktu untuk menjadi guru yang menyenangkan.
"Jadi, tiang penyangganya rumah adalah kebahagian seorang ibu. Jadi kalau ibunya kenapa-kenapa, satu rumah akan terpengaruh dengan kondisi tersebut," kata Samantha di acara Bincang Shopee 10.10 Brands Festival: Rahasia Kebahagiaan Ibu dan Anak di Tengah Pandemi yang berlangsung secara virtual pekan lalu.

Ia memaparkan, tanda-tanda stres yang negatif bisa dikenali dari perilaku yang lebih sering marah-marah.
"Stres juga bisa memengaruhi kondisi fisik ibu, seperti tegang di leher, sakit pundak, serta nyeri pada perut," katanya.
Dengan kondisi mental seorang ibu seperti itu, maka akan berdampak pada siklus interaksi negatif ibu dan anak.
Oleh sebab itu, Samantha menekankan agar para ibu lebih memerhatikan kondisi yang dialaminya.
Selebriti Mona Ratuliu mengamini apa yang dipaparkan Samantha.
"Dalam situasi seperti saat ini, sangat penting bagi seorang ibu untuk menyebarkan energi positif supaya anak-anak dapat tumbuh dengan bahagia," kata perempuan yang dikenal sebagai pemain sinetron, presenter dan model iklan itu.
Meski demikian, Mona pun tak memungkiri sebagai ibu yang memiliki empat anak dan selalu berada di rumah, rasa bosan pun sempat menghampirinya.