Film Yuni Trending Usai Terima Penghargaan di TIFF Toronto, Film Indonesia Berkibar di Kala Pandemi

Yuni trending topic hari ini.  Film Yuni baru saja memenangkan penghargaan Platform Prize di Toronto Internasional Film Festival (TIFF) 2021.

INSTAGRAM @kamilandini
Film Yuni trending topic hari ini. Film ini baru saja memenangkan penghargaan Platform Prize di Toronto Internasional Film Festival 2021. Tampak sutradara Kamila Andini saat menerima penghargaan. 

Film ini bekerjasama dengan Starvision Plus sebagai co production & yang akan mendistribusikan film Yuni di Bioskop seluruh Indonesia.

Baca juga: Hengkang dari PAN, Haji Lulung Bertekad Mengubah Partai Persatuan Pembangunan Jadi Partai Anak Muda

Yuni (Arawinda Kirana) seorang gadis píntar dan mempunyai mimpi yang sangat besar. Impiannya ingin bisa kuliah setinggi-tingginya.

Suatu hari, Yuni dilamar oleh seorang pría yang tidak dikenali.

Ia menolak lamaran tersebut dan menjadi bahan pembicaraan orang-orang disekitarnya

Lamaran kedua pun datang, Yuni masih menolak dan lebih memertingkan untuk menggapai cita-citanya.

Namun, sebuah mitos menghantuínya yang dimana jika seorang perempuan menolak dua kali lamaran, dia tidak akan pernah menikah selama-lamanya.

Baca juga: Lulung Rekrut Putra Wakil Menteri Agama Jadi Sekertaris PPP DKI

Menghadapi semua tekanan yang terjadi dalam hidupnya, membuat Yuni harus berhadapan dergan Yoga (Kevin Ardilova), teman semasa kecilnya yang pemalu serta Pak Damar (Dimas Aditya), guru sastra favoritnya di sekolah.

Dilansir dari akun Instagram Ifa Isfansyah, produser serta suami dari Kamila Andini, proyek ini mulai diinisiasi sejak 2017.

Saat asisten rumah tangga mereka yang masih cukup muda pamit untuk pulang kampung dan akan segera menjadi seorang nenek karena anaknya yang masih belasan tahun akan melahirkan setelah menikah di usianya yang masih sangat muda.

Sejak saat itu Kamila Andini tahu apa yarg harus ia suarakan di film berikutnya.

Baca juga: Lulung Rekrut Putra Wakil Menteri Agama Jadi Sekertaris PPP DKI

Mereka memiki dua anak perempuan mayoritas remaja Indonesia yang tidak tinggal di kota besar menjadi urgensi untuk mereka menceritakan tentang Yuni, seorang remaja perempuan dengan mimpî besar tapi hidup di dunia sekitarnya yang semakin mengecil.

Produksi film ini adalah Fourcolours Films bekerja sama dengan Akanga Film Asia (Singapura), Manny Films (Perancis) dan Kedai Film (Indonesia) serta didukung oleh Cercamon World Sales.

Film ini juga memperoleh dukungan pendanaan dari Infocomm Media Development Authority (IMDA), Singapore Film Comission, Aide Aux Cinémas Du Monde CNC France, Visions Sud Est Switzerland, Purin Pictures Thailand, MPA-APSA Academy Film Fund Australia dan terseleksi menjadi bagian dari Torino Film Lab di Italia.

Tak lama kemudian rumah produksi film ternama di Indonesia, Starvision Plus melalui sang produser Ir. Chand Parwez Servia di Instagram pribadinya, mengumumkan bahwa ia resmi bergabung sebagai ko-rumah produksi untuk mendistribusikan film Yuni di Indonesia.

Baca juga: VIDEO Ustaz Tewas Ditembak di Tangerang, Ketua RW Sebut Almarhum Sosok yang Baik Hati

Film Yuni mengambil setting di daerah Banten serta dialog antar tokohnya berbahasa Jawa Banten dan Sunda Banten.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved