Berita Karawang

Nasi Berkat Pengajian di Karawang yang Sebabkan Keracunan Mengandung Bakteri Salmomella

Salmonella ialah bakteri ini hidup dan berkembang di usus binatang dan manusia, menyebar dan menular melalui kotoran, makanan maupun minuman

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Feryanto Hadi
Wartakotalive.com/Muhammad Azzam
Orangtua korban keracunan di Cikampek Utara tak kuat tahan tangis iringi pemakaman anaknya di TPU Rawalunyu, Desa Cikampek Barat, Kecamatan Kotabaru, Karawang, pada Senin (6/9/2021). 

WARTAKOTALIVE.COM, KARAWANG----- Nasi berkat dari sebuah acara pengajian di Karawang, Jawa Barat yang menyebabkan 102 warga keracunan dan tiga diantaranya meninggal dunia mengandung bakteri Salmomella.

Hal itu diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Oliestha Ageng Wicaksana, pada Sabtu (18/9/2021).

Oliestha menjelaskan berdasarkan hasil uji laboraturium dan pemeriksaan ahli dari sampel berupa darah, air kencing dan muntahan itu tidak mengandung zat kimia. 

Makanan itu mengandung bakteri salmonella.

Baca juga: VIRAL Penyerangan Brutal Kantor Leasing Adira di Karawang,Pelaku Tak Terima Motor Kerabatnya Ditarik

"Sementara yang dapat kami simpulkan, jadi indikasi ada yang sabotase dan lain sebagainya itu tidak ada. Karena tidak ada kandungan kimianya, yang ada mengandung salmonella," imbuh dia.

Salmonella merupakan bakteri ini hidup dan berkembang di usus binatang dan manusia, menyebar dan menular melalui kotoran, makanan maupun minuman yang terkontaminasi.

"Penyebab keracunan mereka diduga kuat dari bakteri salmomella, bakteri itu biasanya ada di makanan protein, baik karena penyimpanan maupun kondisinya memang sudah tidak bagus dan bakteri itu menyerang usus," ucap dia.

Baca juga: VIDEO : Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Dibangun Di Karawang, Yang Pertama di Asia Tenggara

Meski demikian, kata Oliestha, pihaknya belum dapat menyimpulkan apakah bahan makanan itu sudah basi atau setelah dimasak penyimpanan kurang higienis sehingga terjadi kontaminasi.

Pasalnya, pihaknya hingga saat ini tidak menemukan bahan ataupun sisa makanan yang telah dikonsumsi warga tersebut.

"Itu kita belum dapat menyimpulkan karena bahan makanan tidak ditemukan. Karena kejadian Kamis viral baru Sabtu. Kami sudah ke TKP berulang kali sama sekali tidak menemukan," terang dia.

Baca juga: Beredar Video Gisel, Kali Ini Berdurasi 15 Detik, Ada Adegan Goyang Maju-mundur

Dia menambahkan walaupun diduga tidak ada unsur sabotase, saat ini pihaknya sudah melaksanakan gelar perkara kasus keracunan makanan tersebut.

Saksi-saksi yang dilakukan terus bertambah, total ada 16 saksi, mulai dari warga yang memasak, korban, petugas Labkesda, dan Labfour.

"Mungkin dalam waktu dekat kita akan menetapkan tersangka," katanya.

Baca juga: Dibikin Babak Belur Tahanan Lain di Lapas, Penista Agama Muhammad Kece Ketakutan dan Lapor Polisi

Oliestha berharap apabila ada kejadian ini jangan menunggu lama dan segera melapor.

Apalagi saat ini ada aplikasi Karawang Tangguh, sehingga segala kejadian dapat segera dilaporkan termasuk kejadian laporan ini keracunan ini.

"Apabila segera dilaporkan mungkin kita dapat melakukan penanganan cepat, baik membatasi korban jiwa maupun melakukan penanganan lainnya," paparnya.

Korban keracunan nasi berkat acara pengajian di Desa Cikampek Utara, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat terus bertambah.

Baca juga: Rela Taruhkan Nyawa, Prajurit TNI Berjibaku Jinakkan Buaya yang Masuk Permukiman Warga di Musi Rawas

Pada hari ini, Kamis (9/9/2021) dari 83 orang bertambah menjadi 102 warga dilaporkan keracunan.

"Iya bertambah jumlah 102 yang terlapor mengalami keracunan," kata Kepala Puskesmas Desa Cikampek Utara, dr. Nenden Maulina, pada Kamis (9/9/2021).

Sementara untuk korban meninggal masih tiga orang. Diantaranya, Ifah (45) sebagai pembawa acara pengajian, Arif Fauzan (14) dan Wanah (80) warga Kampung Baru Timur, RT 02 RW 08.

"Yang meninggal tiga kemarin aja, hari ini tidak ada penambahan," ucapnya.

Baca juga: Tidak Mau Terpengaruh Makelar Tanah, Warga Cawang Selalu Mencari Informasi ke Pengurus RT Setempat

Dia menuturkan sementara untuk pasien yang sudah pulang dari perawatan sebanyak 39 warga. Untuk yang lainnya masih dilakukan perawatan di Rumah Sakit Izza, Puskesmas Kotabaru, dan Puskesmas Cikampek.

"Yang dirawat di RS Izza ada 35 warga, yang lain dirawat di sejumlah puskesmas," imbuh dia.

Pihak Kepolisia Polres Karawang masih menunggu hasil sampel laboratorium forensik Mabes Polri dari sampel dari darah, urine dan muntahan korban keracunan yang diduga  menyantap nasi berkat.

Baca juga: Jika Ada Karyawan BUMN Terbukti Radikal dan Teroris, Erick Thohir Minta Masyarakat Lapor Dirinya

"Penetapan tersangka menunggu hasil forensik," kata Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Oliestha Ageng Wicaksana saat dihubungi.

Oliestha mengatakan, kasus keracunan puluhan warga sudah dalam tahap penyidikan. Pemeriksaan saksi pun bertambah, dari sebelumnya 10 saksi, saat ini ada 13 saksi yang diperiksa dalam kasus tersebut.

"Sudah naik sidik, ditunggu hasil uji lab forensiknya ya," katanya.

Baca juga: Beredar Video Gisel, Kali Ini Berdurasi 15 Detik, Ada Adegan Goyang Maju-mundur

Dia juga belum bisa memastikan, kapan keluarnya hasil sampel dari laboratorium forensik.

Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat menetapkan kejadian luar biasa (KLB) atas peristiwa keracunan nasi berkat acara pengajuan di Musola Nurul Huda di Dusun Kampung Baru Timur, RT 01 RW 08 Desa Cikampek Utara, Kecamatan Kota Baru, pada Kamis (2/9/2021) sore. (MAZ)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved