Formula E
Ratusan Massa yang Tergabung dalam Jakarta Bergerak Berunjuk Rasa Menolak Penyelenggaraan Formula E
Rencana penyelenggaraan balapan Formula E di Jakarta memunculkan penolakan dan aksi unjuk rasa.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Rencana penyelenggaraan balapan Formula E di Jakarta memunculkan penolakan dan aksi unjuk rasa.
Unjuk rasa itu dilakukan di depan Gedung DPRD Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (13/09/21).
Pantauan wartakotalive.com, sekiranya pukul 11.15 WIB ratusan massa yang tergabung dalam Jakarta Bergerak, mendatangi Gedung DPRD DKI Jakarta sambil memegang sejumlah poster bertuliskan penolakan Formula E dan mereka terus berorasi.
Nampak sejumlah orang turut mengenakan pakaian dengan nuansa hitam membawa karangan bunga.
Tak hanya itu, di lokasi juga terlihat satu unit mobil komando dan sejumlah mobil pribadi milik pengunjuk rasa yang terus bergerak menuju arah Senen, Jakarta Pusat.
Baca juga: Anggota Fraksi Partai Gerindra Syarif Katakan DKI Sedang Merampungkan Rekomendasi BPK Soal Formula E
Baca juga: Hujan Interupsi di Rapat Paripurna Raperda Pertanggungjawaban APBD DKI, Formula E Disorot Tajam
Baca juga: Arief Poyuono Kantongi Informasi Oknum Jakpro dan Pejabat DKI Kecipratan Fee Pembayaran Formula E
Sehingga, arus lalu lintas di sepanjang Jalan Kebon Sirih sempat mengalami kemacetan akibat banyaknya pengunjuk rasa yang hadir dan memenuhi hampir ruas jalan tersebut.
Terlihat juga petugas kepolisian dari Polrestro Jakarta Pusat yang ada di lokasi terus berupaya membubarkan para pengunjuk rasa dan mengimbau mereka untuk tidak berkerumun dan kembali ke rumah, sebab saat ini masih diberlakukannya PPKM.
Diketahui, adapun tulisan sejumlah poster dalam aksi unjuk rasa hari ini, yakni sebagai berikut:
P2APBD Sudah Disahkan Oleh DPRD Formula E Tetap Dijalankan Di Masa Pandemi
Interpelasi Gugur
Uang Rakyat Triliunan Dipakai Buat Balapan
Tolak & Batalkan
Jakarta Bergerak, Suara Rakyat Bersatu
Tolak Formula E, Warga Perlu Makan Bukan Balapan.
Sebelumnya diberitakan beredar sebuah petisi mempertanyakan kebijakan menggelar balap Formula E di Monas, Jakarta.
Petisi ini diajukan kepada partai politik di DPRD DKI Jakarta yang mendukung penggunaan dana APBD untuk lomba balap mobil Formula E.
“Kalian Mewakili Siapa?” Demikian pertanyaan itu menjadi judul petisi.
Adalah Ilma Sovri memulai petisi ini kepada DPRD DKI JAKARTA.
Dengan target 5.000 tanda tangan hingga berita ini diturunkan sudah mencapai lebih dari 4.300 tanda tangan.
Ada pun 54 orang teratas dicantumkan sebagai penanda tangan petisi itu.
Sebagian diantara mereka merupakan tokoh popular seperti Ananda Sukarlan, Saparinah Sadli, Olga Lydia, Yudi Latif, Imam Prasodjo, Jajang C Noer, Sarwono Kusumaatmadja, Goenawan Mohamad dan Inayah Wahid
Demikian bunyi petisi
Kalian sedang mewakili suara siapa – apa yang menjadi dasar kalian menyetujui penggunaan anggaran rakyat untuk sebuah lomba balap mobil pada saat rakyat sedang sakit, hidup susah, bahkan kehilangan orang tercinta karena pandemi?
Petisi ini kami ajukan kepada partai politik di DPRD DKI Jakarta yang mendukung penggunaan dana APBD untuk lomba balap mobil Formula E yakni Partai Gerindra, Partai Nasdem, Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional.
Kepada 73 anggota dewan dari partai ini, kami ingin bertanya:
Apa dasar yang bisa membenarkan penggunaan uang rakyat – uang kami para pembayar pajak – untuk sebuah ajang balap mobil di tengah kesusahan rakyat?
Kami ingin mengingatkan bahwa mendukung balap mobil Formula E di tengah pandemi seperti ini adalah sebuah bentuk pengkhianatan kepada rakyat.
Sebagai pembayar pajak, kami keberatan dan meminta uang rakyat yang ada di APBD Jakarta tidak dipakai untuk acara balap mobil Formula E.
Jakarta, 3 September 2021
Penandatangan:
1. Ilma Sovri Yanti
2 . Ananda Sukarlan
3 Saparinah Sadli
4. Akhmad Sahal
5. Henny Supolo
6. Arief Surowidjojo
7. Lelyana Santosa
8. Olga Lydia
9. Yudi Latif
10. Mayling Oey
11. Imam Prasodjo
12. Natalia Soebagjo
13. Maria Hartiningsih
14. Jajang C Noer
15. Omi K. Nurcholish Madjid
16. Sarwono Kusumaatmadja
17. Goenawan Mohamad
18. Nong Darol Mahmada
19. Inayah Wahid
20. Yenni DP
21. Yuda Irlang
22. Dita Tisnadisastra
23. Lani Mangowal
24. Joyce Marulam
25. Yayu Triadji
26. Linda Hamid
27. Titi Mangowal
28. Siti Indrawati Harahap
29. Joy Magowal
30. Mulia Sitepu
31. Hadi Sujono
32. Ismi Dwirahayu
33. Adiwarman Idris
34. Farry Salim
35. Didiet Sulisto
36. Garry Trisnantoro
37. Ina Budiman
38. Deetje Nasution
39. Siti Herawati Mukadis
40. Aini Sani Hutasoit
41. Saras Mangoendipoero
42. Soraya Isa
43. Ita Muharam
44. Mulyawan Karim
45. Fara Marina Siahaan
46. Henny Girarda
47. Wrenges Widyastuti
48. Monica Ginting
49. Pradhana Adimukti
50. Catharina Widyasrini
51. Nyoman Nuarta
52. Syakieb Sungkar
54. Erry Riyana Hardjapamekas
Tujuh Fraksi Dukung Formula E
Sebelumnya, Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta menggalang dukungan lewat warga menyusul tujuh fraksi di parlemen Kebon Sirih, Jakarta Pusat menolak memakai hak interpelasi soal Formula E.
Hak interpelasi digunakan untuk meminta klarifikasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tentang rencana menggelar Formula E pada 2022 mendatang.
Hal itu dikatakan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono di kantornya pada Selasa (31/8/2021).
Dalam kesempatan itu, Gembong tak menampik jumlah anggota dewan yang mengajukan hak interpelasi masih kalah dibanding dengan yang menolaknya.
Dijelaskannya kini ada 33 anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan dan PSI yang mengajukan hak interpelasi.
Sementara 73 anggota dewan dari tujuh fraksi lainnya menolak memakai hak itu.
Dengan meyakini warga Jakarta, Gembong optimistis mereka dapat mendorong wakil rakyatnya di legislatif untuk memakai hak interpelasi.
Sebab dia memproyeksikan, nilai kerugian ajang balap ini bila tetap digelar sesuai rencana sampai 2024 mencapai Rp 1,36 triliun.
“Tugas kami meyakinkan pada rakyat Jakarta dulu, sebab dengan rakyat Jakarta yakin dengan yang ditempuh PDI Perjuangan, maka wakilnya (anggota fraksi lain) pasti bersama-sama kami juga,” kata Gembong.
Bertanya ke Gubernur
Menurut Gembong, anggota dewan yang berada di DPRD DKI Jakarta merupakan kepanjangan tangan masyarakat di pemerintahan.
Karena itu, Gembong merasa keberadaan mereka di DPRD DKI Jakarta hanya sebatas bekerja untuk kepentingan rakyat.
“Tuan kita ini rakyat, hari ini kami menjelaskan pada tuan kita bahwa inilah kalau kita mengadakan (Formula E) akan menghamburkan uang dan membakar uang yang begitu banyak,” ujar Gembong.
Di sisi lain, 25 anggota Fraksi PDI Perjuangan juga gerilya mengajak koleganya di fraksi lain agar memakai hak interpelasi.
Pendekatan dilakukan secara pribadi, hingga kelembagaan antar fraksi.
“Jadi, 25 orang ini kami sebar untuk melakukan koordinasi dan komunikasi politik yang baik untuk meyakinkan pada teman-teman bahwa langkah untuk bertanya kepada pak Gubernur itu adalah langkah yang positif,” jelasnya.
Gembong juga menyindir langkah komunikasi politik para anggota dari tujuh fraksi kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Mereka membahas ajang balap Formula E di forum tidak resmi melalui jamuan makan malam pada Kamis (26/8/2021) lalau, sementara PDI Perjuangan dan PSI hendak memakai forum resmi melalui rapat paripurna.
Justru dalam forum resmi itu, kata Gembong, Anies dapat berbicara banyak hal tentang konsepnya menggelar turnamen Formula E dengan rinci kepada warga Jakarta.
Sebab rapat paripurna dapat disaksikan langsung oleh warga Jakarta.
“Kalau kami kan bertanya sesuai konstitusional, sedangkan mereka dengan cara inkonstitusional,” kata Gembong berkelakar.
Gubernur Undang Makan Malam
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengundang pimpinan dari tujuh fraksi partai politik DPRD DKI Jakarta untuk makan malam di rumah dinasnya, Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (26/8/2021).
Anies mengundang mereka usai 33 anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan dan PSI menggulirkan hak interpelasi kepada Anies soal Formula E yang bakal digelar pada Juni 2022 mendatang.
Penasehat Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik membenarkan kabar itu. Tujuh fraksi yang datang adalah Gerindra, PKS, Demokrat, Golkar, PAN, NasDem, dan PKB-PPP.
Taufik mengatakan, pertemuan itu membahas tentang rencana perhelatan Formula E yang bakal digelar pada Juni 2022 nanti.
Sekaligus membahas rencana Fraksi PDI Perjuangan dan PSI yang ingin menggulirkan hak interpelasi untuk memanggil Anies guna mempertanyakan Formula E.
“Itu pasti dibahas (interpelasi), tapi tidak cuma itu karena kesepakatan dari tujuh fraksi dengan anggota 73 orang itu tidak ikut interpelasi,” kata Taufik pada Jumat (27/8/2021).
Taufik mengatakan, tujuh fraksi yang terdiri dari 73 orang itu enggan mengajukan hak interpelasi karena lebih memikirkan penanganan Covid-19. Di sisi lain, penanganan pandemi yang cepat dan tepat dibutuhkan rakyat supaya perekonomian Jakarta bisa bangkit kembali.
“Saya kira lebih pada kerja untuk masyarakat, itu saja,” ujar Taufik.