Berita Bekasi
Peringati World Cleanup Day 2021, Pj Bupati Bekasi Gaungkan Aksi Bersih Bareng Hingga 18 September
Tapi kata Dani lagi, dirinya mengingatkan setelah tanggal 18 September ini, masyarakat jangan berhenti melakukan kegiatan bersih-bersihnya.
Ada pun kegiatan pengangkutan sampah dalam rangka penuntasan bencana kekeringan yang melanda 23 desa di Kabupaten Bekasi.
"Totalnya belum kami estimasi karena kan melibatkan 4 UPTD. Kira-kira ratusan ton lah. Prosesnya kan sejak awal Agustus kemarin," ujar Sumardi saat dikonfirmasi, Sabtu (11/9/2021).
Namun, titik sampah terbanyak terpantau di kawasan Kali Jambe dan Kali Cikarang Hilir yang melintas di Kecamatan Sukatani.
"Kalau di Kali Jambe sudah dua kali angkut, kira-kira seratus ton lebih sampah ada di sana, sama di Kecamatan Sukatani juga banyak," ungkapnya.
Dalam prosesnya, pihaknya terkendala banyaknya bangunan liar yang berdiri di sepanjang bibir kali sehingga pengangkutan sampah terkadang harus dilakukan secara manual.
"Kita hadapi banyak bangli di pinggirnya, kita agak kesulitan angkut sedimen dan sampah di pinggirannya karena kan alat berat enggak bisa mendekat kalau ada bangli. Makanya kami juga kerahkan Tim Biawak untuk proses manual," kata Sumardi.

Selain pengangkutan sampah, proses sedimentasi juga dilakukan untuk menambah volume Kali Cikarang Hilir yang mengalami pendangkalan sejak beberapa tahun terakhir.
"Kami khusus mengerjakan sampah, makanya kami bekerja sama dengan beberapa unsur terkait, ada SDA BNPB, PJT dan BBWS. Sedimentasinya di sana sebenarnya yang lebih banyak," tuturnya.
Proses pengangkutan sampah, sambung Sumardi, memerlukan waktu setidaknya 1 bulan lagi hingga aliran Kali Cikarang Hilir yang melintasi kali-kali irigasi bisa kembali normal.
Keluhkan warga buang sampah sembarangan
Sementara itu, Camat Tambun Utara, Najmuddin menjelaskan penyebab menumpuknya sampah di aliran irigasi Kali SBusa, Desa Satria Mekar, dikarenakan terbawa arus kali.
Wilayahnya, sambung Najmuddin, berada di kawasan hilir sehingga sampah-sampah yang sengaja dibuang masyarakat dari kawasan hulu, terbawa arus.
"Ini kan ekses dari hulu, hulunya tau lah dari mana, ini kita hilirnya, kali kan mengalirnya dari hulu ke hilir, imbasnya ke kita," kata Najmuddin di lokasi, Jumat (10/9/2021).
Meski begitu, ia tak menampik bahwa beberapa warga di kawasan hilir juga turut berkonrtribusi dalam permalasahan menumpuknya sampah di area persawahan itu.
Ketika hujan turun, derasnya Kali Busa membawa sampah-samlah tersebut ke beberapa aliran kali irigasi. Kayu-kayu berukuran besar tersangkut di bawah pondasi jembatan sehingga menahan laju sampah.