Formula E
Anggota Fraksi Partai Gerindra Syarif Katakan DKI Sedang Merampungkan Rekomendasi BPK Soal Formula E
Pemprov DKI Jakarta sedang merampungkan beberapa rekomendasi dari BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta soal perhelatan Formula E.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Sigit Nugroho
Oleh karena itu, Syarif meminta kepada koleganya dan khalayak untuk bersabar karena pemerintah sedang menyelesaikan rekomendasi BPK terhadap ajang Formula E.
Apabila rekomendasi itu selesai, dia meyakini ajang balap akan tetap digelar sesuai jadwal yang ditentukan.
"Kalau tindaklanjut (rekomendasi) itu dibuat oleh Pemprov dan diberikan kepada BPK, lalu BPK merespon ya. Yah sudah jalan Formula E,” imbuhnya.
Sementara itu Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Indonesia (UI) Lisman Manurung mengatakan bahwa pengajuan hak interpelasi kepada kepala daerah merupakan hal yang biasa.
Menurut Lisman, hak interpelasi digulirkan sebagai bentuk tanggung jawab dari seorang anggota dewan kepada rakyatnya mengenai kebijakan kepala daerah.
“Itu hal yang wajar, harus dilakukan dan harus diperdebatkan sampai penonton dari pihak yang berkompeten seperti akademisi buka suara,” kata Lisman.
Lisman berujar bahwa tanggung jawab terlaksananya pemerintahan dengan baik tidak lagi di tangan anggota dewan.
Namun semua pihak dapat ikut terlibat dalam mengungkapkan pendapatnya, dan hal itu telah diakui dalam sistem demokrasi modern.
“Ini akan menjadi clear, ketika perdebatan terjadi sehingga rakyat bisa melihat inti permasalahannya,” ujar Lisman.
Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta melalui PT Jakpro dan Dispora telah melakukan pembayaran biaya penyelenggaraan Formula E kepada FEO senilai 53 juta poundsterling atau setara Rp 983.310.000.000.
Rinciannya, 20 juta poundsterling atau setara Rp 360.000.000.000 dibayar tahun 2019 dan 11 juta poundsterling atau Rp 200.310.000.000 dibayar tahun 2020.
Uang sebanyak itu dibayar Dispora kepada FEO.
Sementara bank garansi 22 juta poundsterling atau Rp 423.000.000.000 dibayar PT Jakpro.
Namun pada Maret 2021, duit itu dikembalikan ke daerah karena berkaitan dengan penundaan penyelenggaraan musim pertama Formula E 2019/2020 pada tahun lalu akibat pandemi Covid-19.