Berita Nasional
Ibas Raih Gelar Doktor dengan IPK 4.00, Eko Kuntadhi Beri Sindiran Menohok: Einstein Bakal Minder
Eko Kuntadhi menyebut bahwa pencapaian Ibas yang meraih gelar doktor dengan IPK 4.00 merupakan orang cerdas di Indonesia.
“Ini sangat saintifik, meski promovendus seorang politikus namun disertasinya bukan persoalan politik. Biasanya di jurusan apapun, politikus disertasinya selalu politik tidak ada dan tidak ada analisis seluas ini. Disertasi ini perlu diapresiasi bukan karena siapanya melainkan isinya,” paparnya.
Baca juga: Gelar Upacara HUT Kemerdekaan RI di TPU Tegal Alur, Demokrat Ingatkan Buzzer Jangan Adu Domba Rakyat
Sementara itu, dari pihak keluarga, SBY memaknai kelulusan Ibas sebagai awal yang baru.
"Untuk EBY ini adalah a new beginning for you insyallah a good beginning. Ibas telah berpikir pada masalah yang sangat krusial di negeri ini, ekonomi, investasi pembangunan, kepariwisataan dan sekaligus memberikan solusi," kata SBY.
Presiden keenam RI ini juga menyampaikan pesannya melalui sebuah lukisan tersirat.
Lukisan tersebut merupakan gambar langit di kala fajar; sebuah langkah baru di hari yang baru.
Ibas prihatin dengan kondisi rakyat di tengah pandemi
Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) beberapa waktu lalu menyampaikan rasa prihatin dengan kondisi masyarakat di tengah pandemi Virus Corona yang melanda Indonesia.
Ibas mengibaratkan negara ini sedang dalam keadaan sakit dan berharap agar segera pulih.
Ia mencontohkan salah satu permasalahan yang dihadapi warga di tengah kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Dimana, seorang penjual kopi rela di Tasikmalaya ikhlas dipenjara selama tiga hari lantaran tidak bisa membayar denda Rp5 juta yang ditetapkan.
Baca juga: Tak Punya Uang untuk Bayar Denda PPKM Darurat, Penjual Kopi di Tasikmalaya Ikhlas Dipenjara 3 Hari
Baca juga: Panca Ibaratkan AHY dan Ibas seperti Harry Kane dan Raheem Sterling, Acak-acak Pertahanan Lawan
"Realitas Kehidupan. Cepatlah sembuh Negaraku, banyak rakyat menunggu dan terasa sulit untuk hidup apalagi bekerja," tulis Ibas di Twitter, berkomentar tentang berita seorang penjual kopi yang disidang karena dituding melanggar aturan PPKM Darurat, Rabu (14/7/2021)
Kritikan pedas Ibas, menuju Negara Gagal
Dalam kesempatan berbeda, Ibas juga menyoroti soal penanganan pandemi oleh pemerintah.
Adapun kritik yang disampaikan Ibas untuk merespons melonjaknya kasus Covid-19 dan angka kematian yang relatif tinggi.
"Begini ya, Covid-19 makin mengganas. Keluarga kita, sahabat kita dan orang-orang di lingkungan kita banyak yang terpapar bahkan meninggal dunia. Sampai kapan bangsa kita akan terus begini? Jangan sampai negara kita disebut sebagai failed nation atau bangsa gagal akibat tidak mampu menyelamatkan rakyatnya," kata Ibas dikutip dari Kompas.com