Eksklusif Warta Kota

Imbas Covid-19, Inilah Pembangunan Infrastruktur DKI Jakarta yang Jadi Fokus Utama

Meski anggaran DKI Jakarta "terpukul" buntut pandemi Covid-19, namun sejumlah proyek tetap dikerjakan. Bahkan ada yang sudah rampung.

Wartakotalive/Yulianto
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho bercerita soal penyelesaian proyek infrastruktur tersebut sekaligus yang tengah digarap. 

Jadi kami konsep, semuanya tiga lajur, nah sisanya untuk pedestrian.

Kemudian untuk resizing (mengubah ukuran) kami membuat trotoar yang awalnya kecil, menjadi lebar karena ukuran yang ideal itu memang kalau untuk pejalan kaki dulunya 1,5 meter tapi bersenggolan.

Sekarang kami buatkan itu sekitar 2,5 sampai 3 meter, bahkan kalau memang ada tempatnya lebih luas kami buat sampai 4 hingga 5 meter.

Sebetulnya berapa kilometer rencana pembangunan trotoar yang ditarget Gubernur DKI?

Panjang jalan di Jakarta kan 1.300 km dan kalau untuk trotoar tinggal dikalikan dua saja untuk kiri-kanan jadi 2.600 kilometer.

Kalau kami bicara ideal itu (realisasi) baru 10-15 persen, masih jauh sekali. Makanya kami sekarang percepat pembangunan dan kami juga sudah punya benchmark (penolok ukuran) di Thamrin-Sudirman.

Kemudian kami tambah lagi di Cikini, Salemba, Kramat, Dr Satrio dan Kemang Raya. Zamannya pak Anies sekarang ini kami merombak trotoar yang dulunya hanya 1,5 meter kami buat yang longgar dengan berbagai treatment yang berbeda-beda.

Ada yang kami melebarkan trotoar dengan pembebasan lahan, dan ada yang tidak.

Untuk Kemang Raya treatment-nya beda, kami tidak harus melebarkan trotoar dengan membebaskan lahan tapi kami bekerja sama dengan pemilik lahan yang ada di sekitarnya.

Kalau dilihat dalam rencana detail tata ruang (RDTR) wilayah Kemang Raya ini kan permukiman tapi sekarang menjadi kawasan kuliner dan hiburan, sehingga sekarang kami ambil kewajiban mereka kepada pemerintah.

Nanti akan ada perubahan peruntukan lahan, artinya mereka akan kami berikan keringanan dalam pengajuan perizinannya.

Makanya mereka mau memundurkan bangunannya, sehingga trotoar yang awalnya 1,5 meter bisa menjadi 3,5 meter di sana.

Bangunan mereka bisa mundur 1,5 sampai 2 meter, artinya kami dapat pelebaran 2 meter di situ. Untuk ruas jalan tetap, alias tidak berubah karena kami melebarkan trotar dengan memundurkan area private.

Untuk total anggaran yang disediakan dalam penyelesaian jalur untuk pedestrian itu mencapai Rp 1,1 triliun.

Rinciannya, dari 2018 sebesar Rp 339 miliar, tahun 2019 Rp 449 miliar, tahun 2020 sekitar Rp 32 miliar, tahun 2021 ada Rp 130 miliar, dan tahun 2022 sekitar Rp 230 miliar.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved