LAGI, Warga Tidak Bisa Cetak Sertifikat Vaksin karena Sudah Dipakai Orang Lain, Kok Bisa?

Pada tanggal 18 Agustus lalu, Nugraha menerima suntikan vaksin jenis Astrazeneca dosis pertama di tempat ia bekerja, yakni Ditjen Kemendikbud.

Editor: Mohamad Yusuf
(Warta Kota/Muhamad Fajar Riyandanu)
Fanni Arimulia Nugraha saat memperlihatkan kartu vaksinasi. Ditemui di rumahnya di RT 004/RW 02, Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur pada Minggu (22/8/2021), sore. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Seorang warga RT 004/RW 02, Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur, bernama Fanni Arimulia Nugraha tidak bisa menemukan maupun mencetak sertifikat vaksin karena Nomor Induk Kependudukan (NIK) miliknya telah digunakan oleh dua orang yang tidak dikenal. 

“Begitu sudah vaksin saya mau ngecek administrasi untuk buat sertifikat.  Ternyata infonya, NIK saya sudah dipakai orang lain. Jadi saya gak bisa cetak sertifikat vaksin,” kata Nugraha saat ditemui di rumahnya pada Minggu (22/8/2021), sore.

Menanggapai hal tersebut, Kepala Seksi Pendaftaran dari Suku Dinas Catatan Kependudukan dan Sipil Jakarta Timur, Pujiyanti mengatakan, akan segera melakukan cek pada data kependudukan milik Nugraha.

“Hari senin akan saya cek. Kalau data Dukcapil aman, berarti aman. Besok keterangannya bawa saja ke orang kesehatan dan bilang, kok di data Dukcapil nama saya benar dan aktif, kenapa jadi saya sudah vaksin, gituin saja,” ujar Pujiyanti saat dihubungi lewat sambungan telepon pada Minggu (22/8/2021), sore. 

Pada tanggal 18 Agustus lalu, Nugraha menerima suntikan vaksin jenis Astrazeneca dosis pertama di tempat ia bekerja, yakni Ditjen Kemendikbud.

Mengetahui dirinya tidak bisa mengakses sertifikat vaksin miliknya, Nugraha kemudian bertanya ke Dinas Kesehatan dan disarankan untuk menghubungi call center 119.

Kemudian Nugraha diminta oleh pihak 119 untuk menyebutkan Nama Lengkap dan NIK.

“Saya sebutin itu nomor NIK. Lalu info dari 119 bilang NIK saya sudah terpakai dua kali. Yang pertama pada bulan Maret,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Call Center 119 juga menjelaskan, NIK Nugraha telah terdaftar sebagai penerima vaksinasi pada bulan Maret.

Hal ini dapat terjadi karena dua hal, yakni kesalahan input data dan memang terjadi kesalahan double NIK.

Nugraha berharap, peristiwa ini tidak membawa dampak buruk kepada dirinya.

“Kalau memang NIK itu sama kan, kita gak tahu ya nanti orang itu berbuat kriminal atau apa. Takutnya disalahgunakan, nanti kan dampaknya ke saya juga,” keluh Nugraha. 

Kemudian, menanggapi kekhawatiran Nugraha, Pujiyanti menjelaskan bahwa data Dukcapil dan data Kesehatan tidak bisa disamakan.

“Data dari Kesehatan belum tentu bisa link kemana-mana, kalau data Dukcapil itu bisa link kemana-mana. Makanya besok saya cek dulu ya,” sambung Pujiyanti.

NIK Dipakai WNA

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved