HUT RI

Koruptor Dapat Remisi, Pengamat Hukum: Sah-sah Saja karena Berbasis Undang-undang

Dalam Undang-undang Dasar (UUD) 1945 disebutkan semua warga negara memiliki kedudukan sama di mata hukum.

Banjarmasin Post
Sebanyak 134.430 narapidana dan anak mendapatkan remisi HUT ke-76 RI. Dari jumlah itu, 214 narapidana tindak pidana korupsi (tipikor) mendapatkan remisi umum tahun 2021. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Emrus Sihombing, pengamat komunikasi politik mengatakan, sah-sah saja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia memberikan remisi kepada para koruptor.

Sebab, pendekatan secara normatif, remisi bagi narapidana tersebut pasti telah dikaji dengan berbagai hal dan regulasi yang ada.

"Remisi bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang dikeluarkan Kemenkumham berbasis pada undang-undang (UU)."

Baca juga: Densus 88 Duga Teroris JI Ikut Berpolitik, Galang Dana Pakai Kotak Amal dan Tablig Akbar

"Ini kan sudah diatur dalam peraturan, jadi sah-sah saja," ujar Emrus Sihombing kepada wartawan, Sabtu (21/8/2021).

Kendati demikian, menurut dia, apabila remisi, khususnya bagi narapidana tindak pidana korupsi (tipikor) dikaji dari perspektif kritis, maka para narapidana tipikor tidak layak menerima remisi.

Sebab, perilaku koruptif tersebut merupakan penyakit sosial.

Baca juga: IDI: Jokowi Sangat Baik Gelontorkan Ratusan Triliun untuk Tangani Covid-19, tapi di Bawah Tak Sesuai

"Ini kenapa? Agar ada efek jera."

"Agar masyarakat lain agar tidak melakukan atau berpikir berkali-kali untuk melakukan tipikor."

"Di semua lini sudah banyak perilaku koruptif."

Baca juga: Kapolres Metro Jakpus: Sentra Vaksinasi Tidak Efektif, yang Divaksin Banyak Orang Luar Jakarta

"Ini penyakit sosial (patologi sosial), jadi harus diberikan sanksi keras," ulas dosen Universitas Pelita Harapan (UPH) ini.

Dia melihat Kemenkumham melakukan pendekatan normatif atau obyektif, berdasarkan UU, ketika memberikan remisi kepada para koruptor.

Sebab, pemberian remisi bagi WBP tidak bisa merujuk pada dua pendekatan sekaligus.

Baca juga: Sebut 51 Pegawai Warna Merah dan Tak Bisa Dibina Lagi, Alexander Marwata Dilaporkan ke Dewas KPK

Karena, pendekatan normatif dan pendekatan kritis saling berseberangan.

"Pendekatan kritis di sini juga harus merujuk pada landasan hukum yang ada."

"Bila tidak, Menteri Hukum dan HAM bisa saja memberikan remisi bagi terpidana korupsi atau pidana lainnya," tuturnya.

Baca juga: Rencana WFO 100%, Pemerintah Diingatkan PR Belum Selesai, Jangan Sampai Kasus Covid-19 Naik Lagi

Hal senada juga diungkapkan pengamat hukum Masthuro, yang mengatakan remisi bagi narapidana teroris dan koruptor diberikan, dengan mempertimbangkan rasa keadilan di mata hukum.

Sebab, menurut dia, dalam Undang-undang Dasar (UUD) 1945 disebutkan semua warga negara memiliki kedudukan sama di mata hukum.

"Pemerintah tentu memiliki pertimbangan lain (tidak membedakan hak warga negara)."

Baca juga: Angka Kematian Akibat Covid-19 Tinggi, Waketum IDI: Makanya Menkes Turun ke Bawah

"Seperti asas keadilan di mata hukum untuk mengeluarkan remisi bagi narapidana koruptor dan terorisme," papar Masthuro.

Masthuro menyebut, remisi diberikan kepada narapidana dengan pertimbangan yang matang dan sesuai UU, seperti memiliki perilaku yang baik dan menyesali perbuatannya.

Remisi, lanjutnya, diberikan pemerintah saat momentum tertentu seperti HUT kemerdekaan RI, hari raya keagamaan, dan lainnya.

Baca juga: 377 Bidan Meninggal Akibat Covid-19 Sejak Maret 2020, Paling Banyak yang Bertugas di Puskesmas

"Setiap penerapan kebijakan (remisi bagi korupsi dan terorisme) menuai pro-kontra itu wajar saja. Pasti ada like and dislike," ucapnya.

Menyikapi hal tersebut, Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjenpas Kemenkumham Rika Aprianti mengatakan hak remisi dari warga binaan pemasyarakatan itu sama.

”Semua berhak mendapatkan remisi apabila telah memenuhi persyaratan."

Baca juga: Hati-hati Kasih Sumbangan, PPATK Terima 4.093 Laporan Transaksi Keuangan Terkait Terorisme

"Yang tidak memenuhi pesyaratan, maka warga binaan tersebut tidak diberikan remisi,“ jelas Rika.

Rika mengatakan, berdasarkan Pasal 34 ayat (3) PP 28/2006, narapidana yang dipidana karena melakukan tindak pidana terorisme, narkotika dan psikotropika, korupsi, kejahatan terhadap keamanan negara dan kejahatan hak asasi manusia yang berat, kejahatan transnasional.

Akan diberikan remisi apabila memenuhi persyaratan yakni berkelakuan baik dan telah menjalani satu per tiga masa pidana.

Baca juga: Tempat Tidur di 140 Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Jakarta Kini Cuma Terisi 24 Persen

“Pasal 14 ayat 1 huruf (i) Undang-undang Nomor 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan menyatakan narapidana berhak mendapatkan remisi," cetus Rika.

Berikut ini daftar 214 nama koruptor yang mendapat remisi HUT ke-76 RI, berdasarkan data yang diterima Tribunnews dari Ditjenpas:

1. Sutrisno, remisi 1 bulan.

2. Dedi Iskandar, 1 bulan.

3. Azhar Pandapotan, 1 bulan.

4. Thirarisani, 1 bulan.

5. Marzuki, 2 bulan.

6. Rizal Bin Binsari, 4 bulan.

7. Ni Luh Nyoman Hendrawati, 5 bulan.

8. Ida Bagus Susila, 5 bulan.

9. Herman Husodo, 4 bulan.

10. Ade Pasti Kurnia, 4 bulan.

11. Andi Agustinus, 5 bulan.

12. Bambang Turyono, 3 bulan.

13. Drajad Adhyaksa, 6 bulan.

14. Mirma Fadjarwati Malik, 5 bulan.

15. Ida Lidia Sirnawati, 2 bulan.

16. Uji Naruji, 1 bulan.

17. Andhy Krisnapati, 2 bulan.

18. Ahmad Bazury, 2 bulan.

19. Saikam, 1 bulan.

20. Nova Trianda Saputra, 1 bulan.

21. Khossan Katsidi, 3 bulan.

22. Syachrul, 1 bulan.

23. Eni Maulani Saragih, 4 bulan.

24. Budi Rachmat Kurniawan, 4 bulan.

25. Marcelina Indung Andriani, 3 bulan.

26. Neneng Rahmi Nurlaili, 4 bulan.

27. Sherny Kojongian, 4 bulan.

28. Sujasman S. Nongke, 5 bulan.

29. Joresmin Nuryadin, 5 bulan.

30. Edi Santoni, 5 bulan.

31. Rosmen, 5 bulan.

32. Edy Sumarno, 5 bulan.

33. Heriyadi, 3 bulan.

34. Satriawan Sulaksono, 3 bulan.

35. Mohammad Reza Pahlevi, 3 bulan.

36. Sentot Lamidi, 5 bulan.

37. Piator Simbolon, 4 bulan.

38. Dharana Herlambang Parikesit, 1 bulan.

39. Upik Rosalina Wasrin, 5 bulan.

40. Herman Sudianto, 5 bulan.

41. Gathot Harsono, 3 bulan.

42. Mulyatno Wibowo, 5 bulan.

43. Mulyadi Supardi, 5 bulan.

44. Rosna Binti Syahidan, 4 bulan.

45. Joko Soegiarto Tjandra, 2 bulan.

46. Firsto Yan Presanto, 3 bulan.

47. Yanuar Rheza Muhamad, 3 bulan.

48. Feriyanto Mayulu, 5 bulan.

49. Jusuf Harun, 2 bulan.

50. Amin Pakaya, 1 bulan.

51. Danar Bata, 2 bulan.

52. Nilla Mokodongan, 3 bulan.

53. Wendi Leo Heriawan, 4 bulan.

54. Yocie Gusman, 4 bulan.

55. Kamaludin, 5 bulan.

56. Sugiharto, 5 bulan.

57. Irman, 5 bulan.

58. Budy Hartono, 3 bulan.

59. Budi Winata, 4 bulan.

60. Mohammad Ripai, 4 bulan.

61. Tommy Suhardi, 1 bulan.

62. Ade Suhaya, 4 bulan.

63. Tasiya Soemadi, 4 bulan.

64. Danny Cahyono, 4 bulan.

65. D. Sidhi Widyawan, 5 bulan.

66. Yaya Purnomo, 4 bulan.

67. Andi Irfan Jaya, 1 bulan.

68. Suharjito, 1 bulan.

69. Hartono Tjahjadjaja, 3 bulan.

70. Yudi Kartolo, 5 bulan.

71. Agus Mulyana, 5 bulan.

72. Agus Setiawan, 5 bulan.

73. Beben Sofyar, 4 bulan.

74. Jefferson Rumajar, 6 bulan.

75. Wahyu Mulyana, 2 bulan.

76. Ichsan Suaidi, 6 bulan.

77. Bambang Teguh Setyo, 4 bulan.

78. Wahyu Agustini, 3 bulan.

79. Agus Tiyono, 3 bulan.

80. H. Toyib, 2 bulan.

81. Saryono, 4 bulan.

82. Sukarmin, 1 bulan.

83. Tri Budi Haryanto, 1 bulan.

84. Yanuelva Etliana, 5 bulan.

85. Supriyanto, 3 bulan.

86. Muhammad Iksan, 5 bulan.

87. Abdulloh Fuad, 4 bulan.

88. Sutoyo bin Sikus, 4 bulan.

89. Agus Rudianto, 2 bulan.

90. Sony Muchlison, 1 bulan.

91. Sri Nur Kudri, 4 bulan.

92. Mokhamad Firman, 1 bulan.

93. Wishnu Wardhana, 4 bulan.

94. Sri Rahayu, 1 bulan.

95. Suhadak bin Sumarto, 5 bulan.

96. Mohamad Subur, 3 bulan.

97. Moh. Nori, 3 bulan.

98. Mashuriyanto, 3 bulan.

99. Elly Sundari, 3 bulan.

100. M. Mukhtar, 4 bulan.

101. I Komang Ivan Bernawan, 6 bulan.

102. Daniel Sunarya Kuswandi, 2 bulan.

103. H. Kasenan, 5 bulan.

104. Markubik, 3 bulan.

105. Iswan, 3 bulan.

106. Novell Ludvi Yunus, 3 bulan.

107. Zulfadhli, 3 bulan.

108. Suhadi Abdullani, 3 Bulan.

109. Muhammad Arifin, 3 Bulan.

110. M. Hasan, 3 Bulan.

111. Suwarni, 3 Bulan.

112. Datmi, 3 Bulan.

113. Yudhi Ismani, 4 Bulan.

114. Dedi Sunardi, 3 Bulan.

115. Agustina Wahidah, 1 Bulan.

116. Alfian, 3 Bulan.

117. Muhammad Aidi Noor, 2 Bulan.

118. Kendes Arisanto, 3 Bulan.

119. Rommy Christian Landang, 1 Bulan.

120. Erwin, 1 Bulan.

121. Sudarsono Gunawan, 1 Bulan.

122. Zulkarnain, 1 Bulan.

123. Ilham Gani, 5 Bulan.

124. Lim Budi Santoso, 6 Bulan.

125. Endang Sopian, 5 Bulan.

126. Rahmat Hasan, 1 Bulan.

127. Teddy Joansyah Eka Putra, 5 Bulan.

128. Abang Faizal, 5 Bulan.

129. M. Riffani, 4 Bulan.

130. Yudas Swara, 4 Bulan.

131. Sonny Prayogo, 4 Bulan.

132. Abdurroni, 4 Bulan.

133. Mulyanto, 4 Bulan.

134. A. Taufik Rahman, 1 Bulan.

135. Syamsuri, 1 Bulan.

136. Satria Nagawan, 1 Bulan.

137. Asri Wijaya Surbakti, 1 Bulan.

138. Suhadi Ridhuan, 6 Bulan.

139. Hari Kurniawan, 3 Bulan.

140. Welliam Apres Balsala, 3 Bulan.

141. Nur Sonny Al Idrus, 3 Bulan.

142. Lisbeth Yustenz, 3 Bulan.

143. Benjamin Wagono, 3 Bulan.

144. Tuti Maryati, 3 Bulan.

145. Yulia Afra, 2 Bulan.

146. Ferry Jon Pandie, 3 Bulan.

147. Stefanus Bolaer, 1 Bulan.

148. Parwoto Kristianto, 4 Bulan.

149. Achmad Darmad, 4 Bulan.

150. Hamid Basalem, 5 Bulan.

151. Ayub Kayame, 4 Bulan.

152. Toguan Hutapea, 5 Bulan.

153. Gerardus Kaibu, 3 Bulan.

154. Josef Rinta Rachdyatmaka, 3 Bulan.

155. Yakober Mendila, 4 Bulan.

156. Philipus Madi, 3 Bulan.

157. Sudjito, 4 Bulan.

158. Nina Diana, 2 Bulan.

159. Cecilia Esti Tri Wahyuni, 1 Bulan.

160. Muh. Nasir Aituarauw, 4 Bulan.

161. Peri Iprial Las Peri, 4 Bulan.

162. Suwandi Idris, 4 Bulan.

163. Sofyan, 1 Bulan.

164. H. Zubiarsyah, 4 Bulan.

165. Mazlan, 2 Bulan.

166. Dedi Susanto, 1 Bulan.

167. Azrafiany Aziz Raof, 5 Bulan.

168. Asmir Bin Umar, 4 Bulan.

169. Wandri Zaldi, 3 Bulan.

170. Haeruddin, 4 Bulan.

171. A Baharuddin Patajangi, 1 Bulan.

172. Barter Yusuf Iai, 3 Bulan.

173. Husain Abd Razak, 3 Bulan.

174. Muh Husain Zain, 4 Bulan.

175. Ashari Buang, 2 Bulan.

176. Sudirman Nongko, 2 Bulan.

177. Hamsyari, 2 Bulan.

178. M. Djafar Aidid, 1 Bulan.

179. Budiman Efendi, 3 Bulan.

180. Sulastri, 1 Bulan.

181. Yohana Sara Ritha, 3 Bulan.

182. L. Syamsir, 4 Bulan.

183. Muhammad Jusmin Dawi, 6 Bulan.

184. Tuppu Darman, 1 Bulan.

185. Juliadi, 1 Bulan.

186. Abd. Rahman Nassa, 1 Bulan.

187. Fahmi Akil, 3 Bulan.

188. I Putu Eka Dhyana, 3 Bulan.

189. Syahrial Labelo, 5 Bulan.

190. Ahmad Mustapa, 3 Bulan.

191. David Khontoro, 4 Bulan.

192. Usman Bin Djafar, 5 Bulan.

193. Erwan Setiawan, 4 Bulan.

194. Handrie Marthen Johnson Komaling, 2 Bulan.

195. Ferin Sjane Ariansi Manoppo, 1 Bulan.

196. Marlon Martua, 4 Bulan.

197. Zafrul Zamzami, 1 Bulan.

198. Robi Okta Fahlevi, 3 Bulan.

199. Riopaldi Okta Yhuda, 1 Bulan.

200. Laonma Pasindak Lumban Tobing, 4 Bulan.

201. Muhamad Teguh, 4 Bulan.

202. Benny Sudrajat, 4 Bulan.

203. A. Elfin Mz Muchtar, 3 Bulan.

204. Syaiful Yahya, 3 Bulan.

205. AKBP Drs. Edya Kurnia, 1 Bulan.

206. Rela, 4 Bulan.

207. Adri Prastowo, 4 Bulan.

208. Agustinus Hutabarat, 4 Bulan.

209. Teddy Law, 5 Bulan.

210. Tamrin Ritonga, 4 Bulan.

211. Misrin Lawolo, 4 Bulan.

212. Harianja, 3 Bulan.

213. Taufik Hm, 3 Bulan.

214. Henry Panjaitan, 2 Bulan. (Vincentius Jyestha)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved