Virus Corona
IDI: Jokowi Sangat Baik Gelontorkan Ratusan Triliun untuk Tangani Covid-19, tapi di Bawah Tak Sesuai
Slamet mengatakan, sebenarnya Presiden Joko Widodo telah berbaik hati dengan menganggarkan ratusan triliun rupiah untuk penanganan Covid-19.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Banyak rumah sakit yang menangani pasien Covid-19, belum dibayar pemerintah.
Bahkan, kata Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Dr Slamet Budiarto, ada rumah sakit yang belum dibayar sejak 2020.
"Sampai hari ini kan rumah sakit banyak yang belum dibayar, termasuk tahun 2020," ujar Slamet dalam webinar MNC Trijaya, Sabtu (21/8/2021).
Baca juga: Dituntut 7 Bulan Bui, Kivlan Zen: Kalau Saya Bersalah Pasti Dihukum Mati, Minimal 20 Tahun
Slamet mengatakan, sebenarnya Presiden Joko Widodo telah berbaik hati dengan menganggarkan ratusan triliun rupiah untuk penanganan Covid-19.
Namun, kebaikan Jokowi tersebut tidak diikuti oleh para pejabat di bawahnya. Sehingga, masih banyak pembayaran rumah sakit yang menunggak.
"Presiden Jokowi sudah sangat baik sekali sudah menggelontorkan ratusan triliun ya untuk penanganan Covid-19."
Baca juga: Jokowi: Covid-19 Sangat Sulit Diduga dengan Kalkulasi Apapun, karena Barangnya Enggak Kelihatan
"Tapi sayangnya, seperti yang baru disampaikan oleh Pak Dedi, di bawah implementasinya itu tidak solid gitu loh."
"Masing-masing sendiri."
"Upaya Presiden Jokowi dengan amat baik, diterjemahkan di bawah tidak sesuai," tambah Slamet.
Baca juga: 53 Teroris yang Diciduk Densus 88 Berniat Beraksi Saat HUT ke-76 RI
Padahal, menurut Slamet, dalam penanganan Covid-19 juga diperlukan upaya kuratif. Selain langkah preventif dan promotif.
Upaya kuratif tujuannya mencegah orang sakit menjadi meninggal atau cacat itu.
Sehingga, dibutuhkan kesiapan untuk perawatan pasien Covid-19, termasuk pembiayaan rumah sakit.
Baca juga: Dituntut 7 Bulan Penjara, Kivlan Zen: Saya Enggak Dendam Sama Siapapun, Ini Kondisional Politik
"SDM kesehatan harus cukup, obat-obatan, oksigen, alat kesehatan juga harus cukup."
"Bed harus cukup dan yang keempat pembiayaannya juga harus cukup," papar Slamet.
Kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini sebanyak 327.286 orang per 20 Agustus 2021, dan sebanyak 122.633 orang meninggal.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 19 Agustus 2021, dikutip Wartakotalive dari laman Covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 842.647 (21.6%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 660.151 (16.9%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 457.259 (11.7%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 363.439 (9.3%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 142.434 (3.6%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 140.898 (3.6%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 125.476 (3.2%)
RIAU
Jumlah Kasus: 116.792 (3.0%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 98.897 (2.5%)
BALI
Jumlah Kasus: 98.637 (2.5%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 84.273 (2.2%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 82.738 (2.1%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 60.376 (1.5%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 55.545 (1.4%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 54.806 (1.4%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 50.712 (1.3%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 43.397 (1.1%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 42.795 (1.1%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 40.875 (1.0%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 36.917 (0.9%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 32.512 (0.8%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 30.693 (0.8%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 30.226 (0.8%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 28.876 (0.7%)
ACEH
Jumlah Kasus: 28.547 (0.7%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 25.727 (0.7%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 23.854 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 21.671 (0.6%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 21.574 (0.6%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 18.846 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 14.166 (0.4%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 11.284 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 10.746 (0.3%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 10.462 (0.3%). (*)