Virus Corona

Jokowi: Covid-19 Sangat Sulit Diduga dengan Kalkulasi Apapun, karena Barangnya Enggak Kelihatan

Salah satu langkah penanganan yang harus dilakukan yakni memindahkan mereka yang isolasi mandiri ke tempat isolasi terpusat.

Biro Pers Setpres
Presiden Jokowi mengaku sempat diingatkan timnya, lonjakan kasus Covid-19 pada Juni lalu di Indonesia, bisa melebihi India, apabila tidak segera dihentikan. 

"Saturasinya sudah turun baru dibawa ke rumah sakit, terlambat. Yang banyak di situ,” beber Jokowi.

Oleh karenanya, kata Presiden, angka kematian di Jatim sangat tinggi mencapai 7,1 persen.

Baca juga: Penahanan Rizieq Shihab Diperpanjang, Kuasa Hukum: Kami akan Tuntut di Akhirat

Berdasarkan data pemerintah hingga Kamis kemarin, total kematian di Jatim mencapai 26.074 jiwa.

Penyebab kedua, lanjut Presiden, penderita komorbid di Jatim juga tinggi.

Sehingga, mereka yang terinfeksi menimbulkan gejala berat hingga meninggal.

Baca juga: Pimpinan DPD: Alasan Pandemi Tak Terlalu Siginifikan Tunda Pemilu Hingga 2027

“Yang kedua komorbitdya. Dua ini menurut saya kenapa tinggi,” ulasnya.

Oleh karena itu, Presiden menekankan pentingnya isolasi terpusat bagi para pasien Covid-19.

Dalam menekan angka kematian, salah satu langkah yang harus dilakukan adalah memindahkan pasien Covid-19 dari tempat isolasi mandiri ke tempat isolasi terpusat.

Baca juga: Sudah Jalani Sepertiga Masa Pidana, Djoko Tjandra Dapat Remisi 2 Bulan Saat HUT ke-76 RI

"Sehingga sekali lagi isolasi terpusat itu betul-betul menjadi kunci baik untuk penyebaran, juga untuk menekan angka kematian."

"Saat dibawa ke rumah sakit kondisinya sudah berat, ini hati-hati,” cetusnya. (Taufik Ismail)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved