Berita Jakarta
Tingkat Peredaran Narkoba Meningkat Selama Pandemi Covid-19, Berikut Penyebabnya Menurut Kepala BNNP
Berikut ini yang menjadi penyebab peredaran narkoba meningkat di Indonesia di masa pandemi Covid-19.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: PanjiBaskhara
Ditahun sebelumnya atau pada Januari 2020 warga Gang Bungur, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, menemukan puluhan kilogram ganja saat sedang membersihkan sisa bekas banjir.
Warga Kampung Cilangkap, Asnawi, mengatakan, saat melewati kebun pisang, ia melihat dua bungkusan yang mencurigakan.
Bungkusan tersebut berisikan mirip tembakau.
Ada bungkus yang berukuran besar dan kecil.
"Saya melihat bungkusan itu berserakan. Ada beberapa bungkusan. Saya tidak tahu kalau ada penangkapan pengedar ganja. Memang saya dengar juga itu. Apa ini barangnya," kata Asnawi.
Setelah berkoordinasi Ketua RT, dua bungkus paket ganja itu kemudian diserahkan ke Babinkamtibmas Cilangkap dan Kanit Narkoba Polsek Cimanggis guna penyilidikan lebih lanjut.
Sementara itu, sejumlah warga Depok khawatir atas penemuan narkoba jenis ganja tersebut.
Mereka khawatir pengguna ganja tersebut ada para remaja.
"Saya khawatir atas penemuan ini menandakan Depok jadi sarang narkoba. Kami khawatir para remaja yang menjadi sasaran di tengah pandemi ini. Mudah-mudahan tidak yah," ujar Ika ibu rumah tangga di Cipayung, Depok.
Hal senada disampaikan Wati.
Ibu rumah tangga di Kalimulya, Sukmajaya itu khawatir Depok jadi sasaran pengedar ganja.
Sebab itu, ia meminta para pengedar narkoba untuk dibumihanguskan.
"Narkoba itu lebih bahaya dari kejahatan lainnya. Makanya saya minta polisi membumihanguskan para produsen dan pengedar ganja," tandasnya.
(Wartakotalive.com/M26/Kompas.tv.com/Hidayatul Mulyadi)
Sebagian berita ini telah tayang di Kompas.tv.com dengan judul Warga Tapos Depok Temukan 2 Paket Ganja di Kebun Pisang