Putaran Arah di Jalan Palmerah Utara Dekat Sekolah Regina Pacis dan Persimpangan Slipi JDC Ditutup

Kerap menimbulkan kemacetan lalu lintas, putaran arah di Jalan Palmerah Utara, dekat Sekolah Regina Pacis dan persimpangan Slipi JDC, ditutup.

Penulis: Desy Selviany |
Warta Kota/Desy Selviany
Petugas Dinas Perhubungan DKI menutup putaran arah di Jalan Palmerah Utara dekat persimpangan Slipi JDC dengan MCB beton. Putaran arah tersebut kerap menjadi sumber kemacetan lalu lintas di sekitarnya. 

WARTAKOTALIVE, PALMERAH - Kerap timbulkan kemacetan, putaran U (u turn) di Jalan Palmerah Utara, Palmerah, Jakarta Barat ditutup.

Penutupan u turn di Jalan Palmerah Utara dilakukan Rabu (18/8/2021) oleh Sudin Perhubungan Jakarta Barat.

Sejumlah Movable Concrete Barrier (MCB) beton dipasang di putaran arah tersebut.

Baca juga: Dinas Perhubungan DKI Siapkan Teknis Uji Coba Penggunaan Sepeda Road Bike di Jalan Sudirman-Thamrin

Kasatpel Hub Kecamatan Palmerah Ahmad Afrianto mengatakan u-turn itu tidak pas untuk perputaran arah mobil karena sudut belok terlalu sempit.

Mobil yang hendak berputar balik harus mundur dua kali sehingga kerap menimbulkan kemacetan, terutama saat lalu lintas ramai di pagi dan sore hari.

"Karena adanya putar balik yang tidak pas. Artinya space untuk putar balik kendaraan itu terlalu  menekuk . Jadi kendaraan kerap muter sampai mundur dua kali sehingga terjadi antrean dan menambah volume kendaraan di belakangnya," tuturnya dikonfirmasi Rabu (18/8/2021).

Baca juga: Dinas Perhubungan Siagakan 14 Bus Sekolah untuk Evakuasi Warga yang Reaktif Covid-19

Selain itu, putaran arah tersebut tepat berada di area menuju apartemen dan Sekolah Regina Pacis yang berada di dekatnya sehingga sering terjadi bentrok antar pengendara.

Sudin Perhubungan Jakarta Barat juga akan memasang MCB beton di titik itu.

Terhitung akan ada tiga titik yang ditutup MCB di Jalan Palmerah Utara.

Baca juga: Hindari Kemacetan di Titik Penyekatan Lenteng Agung, Polisi Biarkan Pengendara Melintas

"Kami kan rencananya sampai ke depan, artinya ada tiga titik yang mau saya tutup jadi biar satu saya tutup enggak mindahin macet jadi sampai terurai semua," tuturnya.

Menurut pengamatan Warta Kota yang setiap hari melintas di kawasan tersebut, sumber kemacetan di kawasan itu selain dari putaran arah juga disebabkan banyaknya angkutan umum yang ngetem di sekitar area tersebut. 

Sopir angkot tak peduli dengan antrean kendaraan yang memanjang di belakangnya. 

Antrean begitu panjang karena tingginya volume kendaraan dari Jalan S Parman yang berbelok menuju kawasan Palmerah.

Kondisi itu diperburuk dengan jalan yang berlubang di dekat putaran arah dan dibiarkan bertahun-tahun hingga membuat laju kendaraan tidak lancar. 

Kondisi serupa terjadi di depan Pasar Palmerah.

Perilaku sopir angkot yang menjengkelkan sering menjadi sumber keributan di antara pengguna jalan di kawasan tersebut. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved