Kisah Petani Asal Cirebon, Merantau ke Kota Bekasi Demi Berdagang Bendera Musiman

Rusdi bersama ayahnya langsung merantau ke Kota Bekasi selama dua minggu lebih, dengan menyewa kontrakan di dekat lokasi ia berjualan.

Wartakotalive.com/Yolanda Putri Dewanti
Rusdi (26) salah satu pedagang bendera di Pasar Baru Kota Bekasi, Sabtu, (14/08/21). 

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI TIMUR - Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus tahun ini, para penjual bendera dan pernak-pernik kemerdekaan musiman di Kota Bekasi mulai menjamur.

Salah satu penjual bendera musiman di Kota Bekasi yakni, Rusdi (26) mengatakan bahwa ia bersama ayahnya setiap tahun rutin berjualan bendera musiman di Jalan Ir. H. Juanda, Pasar Baru Bekasi.

Pria asal Cirebon ini mengungkapkan, bahwa sebelum menjadi pedagang bendera musiman ia bercocok tanam menanam padi di kampung halamannya.

Baca juga: Ungkap Bahaya Pencetakan Kartu Sertifikat Vaksin, Pakar Keamanan Siber Minta Pemerintah Turun Tangan

Baca juga: CATAT! Ganjil Genap di Jakarta Diberlakukan Lagi Mulai Hari Kamis Ini, Berikut Lokasi dan Waktunya

Baca juga: Tas Youtuber Doni Salmanan Hilang, Janjikan Rp100 Juta Bagi yang Menemukan, Memang Apa Isinya?

"Iya, kalau tidak berdagang bendera musiman gini saya bercocok tanam biasanya menanam padi di sawah,"
ujarnya kepada Warta Kota di lokasi, pada Sabtu (14/08/21).

Namun, jika menjelang Hari Kemerdekaan ia bersama ayahnya langsung merantau ke Kota Bekasi selama dua minggu lebih, dengan menyewa kontrakan di dekat lokasi ia berjualan.

"Saya dua minggu lebih lah di sini, di sini nyewa kontrakan saja selama dua mingguan sama ayah saya," ungkapnya.

Namun, pria berusia 26 tahun ini juga mengeluhkan bahwa sejak 1 Agustus hingga sampai hari ini ia berdagang, omzet yang di dapatnya sangat menurun dratis, hingga mencapai 60 persen.

Sebelum adanya pandemi, biasanya dalam sehari bisa mencapai Rp3 juta, namun sekarang ini Rp1 juta saja sudah paling banyak.

"Menurunnya terasa sekali, hampir 60 persen. Kalau sebelum pandemi mah satu hari bisa dapat Rp3 juta. Sekarang Rp1 juta saja sudah paling banyak, sudah lumayan sekali," ucapnya.

Baca juga: Jika Sudah Dosis Pertama Lalu Terpapar Covid-19, Apakah Perlu Vaksin Ulang? Ini Penjelasannya

Baca juga: Ibu Hamil Sudah Bisa Divaksinasi Covid-19, Ini Syaratnya

Baca juga: Cara Daftar Vaksinasi Covid-19 Bagi Warga yang Tidak Punya NIK

Lanjutnya, ia juga mengungkapkan bahwa barang dagangan yang dibawa ini dari Cirebon, lantas jika barang jualannya yang tidak laku akan ia simpan kembali dan dijual di tahun berikutnya.

"Ini kalau sampai hari kemerdekaan selesai masih banyak yang tidak laku, saya bawa balik lagi dagangan saya ke kampung (Cirebon), saya simpan buat jualan lagi tahun depan," tutupnya.(m27)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved