Vaksinasi Covid19
Vaksin Covid-19 Moderna Mulai Didistribusikan, Prioritas untuk Ibu Hamil dan yang Punya Komorbid
Vaksin ini akan didistribusikan secara bertahap dan diprioritaskan untuk ibu hamil dan komorbid.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Kementerian Kesehatan mulai mendistribusikan vaksin Covid-19 Moderna kepada masyarakat umum.
Vaksin ini akan didistribusikan secara bertahap dan diprioritaskan untuk ibu hamil dan komorbid.
"Iya akan didistribusikan secara bertahap."
Baca juga: DAFTAR Lengkap 68 Anggota Paskibraka 2021, Dikukuhkan Jokowi di Istana Merdeka
"Nantinya akan diprioritaskan untuk ibu hamil dan komorbid," ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, melalui pesan singkat kepada Tribunnews, Kamis (11/8/2021).
Keputusan tersebut tertuang dalam surat bernomor SR.02.06II/2025/2021 tentang Alokasi Distribusi Vaksin Covid-19 Moderna-COVAX Facility M2 Agustus 2021.
Kemenkes menginstruksikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Seluruh Indonesia memberikan vaksin Covid-19 Moderna, kepada peserta yang belum pernah mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Baca juga: Baru Hasilkan 4 Undang-undang, Formappi Sebut Kinerja DPR Periode 2019-2024 Terburuk Sejak Reformasi
Vaksin Covid-19 Moderna diberikan sebanyak dua dosis dengan interval 4 minggu, sehingga vaksin yang dialokasikan pada minggu ke 2 Agustus 2021 ini untuk memenuhi kebutuhan dua dosis sekaligus.
Vaksin Covid-19 Moderna ini disimpan dalam freezer pada suhu -25°C s.d -15°C di Dinas Kesehatan, sedangkan pada fasiltas pelayanan kesehatan dapat disimpan pada vaccine refrigerator suhu 2 – 8°C.
Vaksin Covid-19 Moderna berplatform mRNA dengan nukleosida dimodifikasi, yang dapat membentuk kekebalan tubuh terhadap virus SARS-CoV-2, sehingga dapat mencegah penyakit Covid-19.
Baca juga: Sempat Takut, Pemulung di Cengkareng Ini Akhirnya Mau Divaksin Covid-19 karena Anak
Vaksin Covid-19 Moderna diharapkan dapat dimanfatkan secara optimal, yaitu 14 dosis, namun dapat dimaksimalkan sebanyak 15 dosis, sebagaimana dimaksud dalam factsheet vaksin Covid-19 Moderna.
Vaksin dan logistik distribusikan ke Dinas Kesehatan Provinsi masing–masing, untuk selanjutnya dapat berkoordinasi dalam rangka pendistribusian vaksin Covid-19 sesuai ketentuan.
Surat edaran ini ditandatangani pelaksana tugas (plt) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu pada 4 Agustus 2021.
Update Vaksinasi
Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 51.894.566 (25,15%) penduduk hingga Kamis (12/8/2021).
Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 25.744.850 (12,38%) orang.
Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 208.265.720 penduduk yang berumur mulai dari 12 tahun.
Baca juga: UPDATE Covid-19 Indonesia 12 Agustus 2021: 36.637 Orang Sembuh, 24.709 Positif, 1.466 Meninggal
Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).
Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.
Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).
Baca juga: Kasus Suntikan Vaksin Kosong: PB IDI: Bagaimana Jika Peristiwa Ini Tak Terjadi di Satu Tempat Saja?
Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.468.764 orang, sedangkan populasi vaksinasi sebanyak 12.552.001 orang.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 12 Agustus 2021, dikutip Wartakotalive dari laman Covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 836.692 (22.2%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 648.606 (17.2%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 434.195 (11.5%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 348.898 (9.2%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 136.842 (3.6%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 134.492 (3.6%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 122.929 (3.3%)
RIAU
Jumlah Kasus: 111.698 (3.0%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 94.848 (2.5%)
BALI
Jumlah Kasus: 91.251 (2.4%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 80.123 (2.1%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 77.426 (2.1%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 56.406 (1.5%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 53.503 (1.4%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 51.152 (1.4%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 49.312 (1.3%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 41.109 (1.1%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 40.423 (1.1%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 38.491 (1.0%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 32.496 (0.9%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 30.316 (0.8%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 29.535 (0.8%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 28.741 (0.8%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 26.904 (0.7%)
ACEH
Jumlah Kasus: 26.315 (0.7%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 23.894 (0.6%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 22.434 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 21.212 (0.6%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 20.822 (0.6%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 18.243 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 13.979 (0.4%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 11.034 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 9.977 (0.3%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 9.840 (0.3%). (Rina Ayu)