Bansos
Miris! Warga Curug Cimanggis Depok Mengeluh, Terima BST Rp 600 Ribu Dipotong Rp 200 Ribu per KK
Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan pihaknya sedang malakukan penyelidikan atas kasus pemotongan BST
Penulis: Vini Rizki Amelia | Editor: Dedy
"Baru hari ini aja tadi BST dikasih langsung sama orang Pos, selama ini sih warga ambilnya di RT dan itu langsung dipotong,"
"Sebenarnya memang pemotongan dana kayak gini sih sudah dari dulu, cuma memang baru ini aja ada yang berani tereak," akunya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan pihaknya sedang malakukan penyelidikan atas kasus pemotongan BST di RT01/RW10 Kelurahan Curug, Kecamatan Cimanggis Kota Depok.
"Kami sudah memanggil Dd selaku pelapor atas kasus ini termasuk Ketua RT 01 dan warga untuk dimintai keterangan," tutur Yogen.
Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial Kota Depok Usman Haliyanan mengatakan melalui surat Dinsos Depok pihaknya sudah mengingatkan kepada seluruh Lurah se-Kota Depok agar melakukan pengawasan terhadap pendistribusian dana BST kepada warga dan tidak dibenarkan melakukan pemotongan sepeserpun oleh pihak manapun.
Sebelumnya diberitakan Dd warga Kelurahan Curug, Cimanggis, kepada wartawan, dia mengaku bahwa BST-nya yang sebesar Rp 600.000 terancam dipotong lebih dari separuhnya.
Pemotongan itu dilakukan dengan dalih donasi. Cerita berawal waktu ia mengambil surat undangan guna menebus BST ke ketua RT setempat.
"Pas saya ambil surat undangannya, beliau ngomong sama saya, mau disumbangin ke yang belum dapat," katanya seperti dikutip dari Kompas.com
"Katanya, 'Ini lu dapat Rp 600.000 nih, nanti kasih ke gua 400.000 buat bagiin ke yang belum dapat'. Yang lain juga diminta Rp 200.000," ujar dia.
Dd menolaknya. Ia merasa potongan itu besar sekali. Tak dinyana, ia malah didamprat balik.
Ia mengaku diancam akan dipersulit urusannya sebagai warga oleh ketua RT yang barusan meminta "donasi" dari bansos Dd.
"Dia bilang enggak mau urusin apa-apa lagi urusan saya. Kemudian beliau ngomong, 'Kalau enggak mau ngasih, ya sudah lu hidup aja sendiri enggak usah berwarga'," ujar Dd.
"Bulan depan kalau lu dapat, gua enggak mau ambilin, lu ambil aja sendiri. Masa yang lain ngasih, lu enggak mau ngasih, emang lu mau hidup sendiri?" lanjutnya menirukan ucapan ketua RT.
Dd mengaku, ini bukan kali pertama ia menerima BST. Sudah tiga kali, katanya. Saban pengambilan BST, dia selalu diimbau untuk menyisihkan uang itu untuk diberikan ke ketua RT, dengan alasan bermacam-macam.
Baca juga: Banyak Warga Meninggal Masih Terima BST, Rahmat Effendi: Pembaruan Data Penting Agar Tepat Sasaran