Pilpres 2024

Ray Rangkuti: Perlombaan Menuju 2024 Ada Dua Varian, Capres Baliho dan Capres Kinerja

Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti menilai, langkah itu tetap tak menjadi jaminan dapat merebut hati pemilih di hajatan lima tahuna

Alija Berlian Fani
Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti menyoroti manuver tokoh partai politik memasang poster besar di jalan-jalan jelang Pilpres 2024. 

"Tekanan narasi dalam billboard, dan lain-lain itu bukan kampanye politik, tetapi kampanye kebersamaan, persatuan dan kemanusiaan."

"Billboard, baliho, spanduk, dan sebagainya itu dalam kapasitas sebagai Ketua DPR," jelasnya.

Bertolak belakang dengan pernyataan Hendrawan, Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengungkap pemasangan baliho Puan di sudut Kota Solo bukan atas inisiatifnya.

Rudy bahkan mengaku tak tahu siapa yang memasang baliho bergambar putri Megawati Sukarnoputri itu, dan menegaskan tak ada instruksi.

"Itu langsung dari tim beliau, saya tidak memasang."

"Tidak ada komunikasi ke kami, tiba-tiba sudah ada yang memasang seperti itu. Tidak ada instruksi," aku Rudy, Rabu (4/8/2021).

Beda dengan PDIP, Partai Golkar justru membenarkan pemasangan baliho Airlangga Hartarto untuk menyongsong Pilpres 2024.

Bahkan, instruksi pemasangan baliho Airlangga dituangkan dalam Surat Perintah Partai Golkar Nomor: Sprin- 23 /DPP/GOLKAR/VII/2021 yang diterbitkan pada 3 Juli 2021.

"Ini merupakan hasil dari Rapimnas dan Rakernas Partai Golkar bulan Maret 2021 yang lalu."

"Dalam rapimnas dan rakernas itu disebutkan bahwa setiap jajaran struktural partai di berbagai tingkatan dan anggota Fraksi Partai Golkar di berbagai tingkatan."

"Berkewajiban untuk menyosialisasikan Ketua Umum Partai Golkar kepada masyarakat," terang Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily, ketika dihubungi Tribunnews, Kamis (5/8/2021).

Ace juga membantah Partai Golkar tidak peka terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Meski pandemi Covid-19 masih berlangsung, Ace menegaskan Partai Golkar sebagai partai politik harus terus bekerja mengonsolidasikan menuju 2024 nanti.

Tak sekadar bekerja menjalankan peran kenegaraan, menurutnya Partai Golkar harus turut menjalankan tugas kepartaian.

"Mengonsolidasikan kekuatan partai, melakukan pendidikan politik, merapatkan barisan dan memastikan agar kader-kader Partai Golkar agar lebih terkonsolidasi hingga ke bawah," paparnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved