PPKM Darurat

Pedagang Sayuran di Pasar Ciputat Mengeluh, Pendapatan Menurun Imbas Pengunjung yang Makin Sepi

"Sekarang mau nyari uang Rp 500 ribu aja susah, dulu sebelum corona modal Rp 2 juta bisa bawa pulang modal, sekarang nggak ada yang belanja

Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: Dedy
Wartakotalive.com
Seorang pedagang sayur di Pasar Ciputat, mengeluhkan tentang pendapatannya yang kian hari kian menipis, Kamis 5 Agustus 2021. 

WARTAKOTALIVE.COM, CIPUTAT --- Pedagang sayuran di pasar Ciputat Tangerang Selatan (Tangsel), mengeluh tak ada orang yang berbelanja di pasar tradisional saat pandemi hingga PPKM level 4 ini.

Wartini (50) pedagang sayur di pasar tradisional Ciputat Tangsel, mengatakan, dampak pandemi sangat terasa oleh dirinya.

Saat ini harga sayuran makin hari harganya semakin melonjak.

Bukan hanya tentang harga yang menjadi masalah utama saat ini, tapi juga minat pembeli yang saat ini juga menurun bahkan sampai tak ada pembeli tiap harinya.

"Harga naik semua neng, yang belanja juga nggak ada, orang-orang udah nggak banyak duit kali neng," ungkapnya di Pasar Ciputat, Ciputat, Tangsel, Kamis (5/8/2021).

Penurunan ini telah dirasakan sejak awal pandemi Covid-19 tahun lalu.

Ia mengungkapkan hanya menghabiskan uang saja dimasa sulit seperti saat ini.

Modal yang dikeluarkan juga tak kunjung kembali saat ini karena  sudah tidak ada lagi orang yang berbelanja  di kiosnya.

"Susah, susah banget neng semenjak corona, semenjak ada corona susah, PPKM ini lebih parah lagi nggak ada yang keluar,"ujarnya.

Saat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang terus menerus di perpanjang kini minat berbelanja masyarakat ke pasar menjadi semakin menurun.

Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelum adanya covid-19, pasar ciputat dulunya sangat ramai disinggahi oleh para pembeli, jika saat ini suasana dan animo di pasar Ciputat mulai berkurang dan juga sepi pengunjung.

"Sekarang mau nyari uang Rp 500 ribu aja susah, dulu sebelum corona modal Rp 2 juta bisa bawa pulang modal, sekarang nggak ada yang belanja sama sekali," pungkasnya.

Wartini pun jadi malu dan enggan menjawab ketika ditanya Wartakotalive.com berapa pendapatan yang bisa dibawa pulang ke rumah setiap harinya?

Baca juga: Anaknya Meninggal Setelah Ikut Vaksinasi Covid-19, Zakiah Kecewa dengan Komnas dan Dokter Puskesmas

Baca juga: Satu Bulan Berjuang di ICU, Ini Kisah Seorang Dosen Lahirkan Bayinya Dalam Kondisi Terpapar Covid-19

Baca juga: Dinsos Kota Depok Perbaiki Data Penerima Bansos, 48.016 Orang Dihapus Dalam Daftar

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved