Bisnis
Cara Pengusaha Tas di Penggilingan Cakung Bisa Bertahan selama Masa Pandemi Covid-19
DeMour Collection khusus melayani pembuatan tas berbagai keperluan dan kegiatan mulai dari tas seminar, tas promosi, ransel, dan koper.
Penulis: Junianto Hamonangan |
“Belajar sama saudara setahun, jadi saya dapat ilmu gimana cara bikin tas, bahannya apa aja dan lain-lain,” ucap Adi.
Kemudian, ayah tiga anak itu memutuskan untuk berdiri sendiri.
Berkeliling dari satu tempat ke tempat lain, dia menawarkan bisnis tas yang baru dirintisnya tersebut.
“Kita cari orderan, datang ke kantor untuk bikin tas buat seminar atau pelatihan,” ucapnya.
Nama DeMour Collection, kata Adi, ada dua filosofi. Kualitas tas dan asal usulnya.
DeMour pertama, terkait keinginannya membuat tas berkualitas terbaik tapi tetap menawarkan harga terjangkau.
“De itu artinya mode, mour itu artinya glamor. Jadi saya ingin bikin model tas yang lebih bagus dan berkualitas,” katanya.
Baca juga: Gandeng WhatsApp, Femina Gaungkan Inovasi bagi Wanita Wirausaha Indonesia via Cerita Bisnisku
Makna lain DeMour perihal asal usulnya.
Tak ingin melupakan asal usul meski sudah sukses dan jauh dari kampung halaman.
“Satu lagi DeMour itu artinya Desa Maur untuk ingatkan asal kita dari Sumatera Barat, adanya di Kabupaten Limapuluhkota,” tuturnya.
Selama lebih dari 15 tahun menjalankan bisnis pembuatan tas, Adi merasakan pahit manis usahanya.
Seperti pada tahun 2008 silam atau saat awal-awal bisnisnya berdiri.
Saat itu, terjadi krisis ekonomi membuat orderan pembuatan tas menurun karena banyak instansi pemerintah harus efisiensi.
“Karena banyak melakukan efisiensi seperti biaya listrik, air, otomatis orderan juga kurang. Tapi disitu saya masih bisa cari alternatif lain,” katanya.
Ketika itu sektor swasta seperti biro travel dan umrah memberikan alternatif.