Kapasitas Wisma Makara UI II Tinggal 25 Persen, Warga yang Ingin Isolasi Bisa Hubungi Nomor Ini

WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK - Seiring menurunnya jumlah kasus konfirmasi Covid-19 di Kota Depok, membuat sejumlah gedung tempat isolasi yang dimiliki Pemerintah Kota Depok turut mengalami imbasnya.

Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Kabid PB DPKP) Kota Depok, Denny Romulo mengatakan, tingkat keterisian Wisma Makara UI I dan II mengalami penurunan.

Penurunan tersebut dikatakan Denny terjadi sejak delapan hari terakhir ini atau tepatnya menjelang berakhirnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat pada 

"Saat ini Wisma Makara UI I tingkat keterisiannya ada di angka 75 persen, sedangkan Wisma Makara UI II 25,38 persen," papar Denny saat dihubungi Warta Kota pada Jumat (30/7/2021).

Baca juga: Gerakan ASN Berbagi, Pemkab Bekasi Salurkan 5.150 Paket Sembako kepada Warga & PKL Terdampak Pandemi

Hal ini jelas berbeda manakala lonjakan kasus Covid-19 di Kota Depok terjadi sejak usainya libut lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah lalu.

Di mana kala itu tepatnya pada Juni 2021, keterisian tempat tidur menjadi 100 persen alias penuh.

Penuhnya ruangan ini menghasilkan diberlakukannya sistem tunggu atau waiting list bagi warga atau pasien yang ingin mendapat perawatan di Wisma Makara UI.

Baca juga: Dipicu Korsleting Listrik, Sebanyak 161 Kali Kebakaran Terjadi di Jakarta Barat Sepanjang Tahun 2021

"Waktu itu kan sampai penuh banget, sampai harus menunggu karena memang tempat tidurnya enggak ada," aku Denny.

Untuk Wisma Makara UI II dibuka sejak pertengahan Juli lalu dengan kapasitas mencapai 233 tempat tidur.

Sedangkan Wisma Makara UI I dibuka sejak November 2020 lalu sebagai upaya dalam menangani lonjakan kasus positif Covid-19 dengan kapasitas 110 tempat tidur dan 11 ekstra bed.

Kedua tempat ini digunakan bagi pasien Covid-19 tanpa gejala ataupun bergejala ringan.

"Bagi warga yang membutuhkan isolasi di Wisma Makara UI bisa menghubungi ke nomor 0812-1841-5015. Syaratnya, KTP atau KK Depok (surat domisili), hasil swab PCR, dan rujukan dari faskes (fasilitas kesehatan)," kata Denny.