Berita Jakarta
Krematorium Cilincing Layani Kremasi Jenazah Covid-19 dengan Harga Spesial
Krematorium Cilincing dapat melakukan kremasi bagi para pemeluk agama Kristen, Katolik, Hindu dan Budha
Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, CILINCING-- Krematorium Cilincing, di Jalan Cilincing Rekreasi, Jakarta Utara sudah berdiri sejak 46 tahun silam atau tepatnya pada tahun 1975.
Ketika itu krematorium yang menjadi satu-satunya berada di pinggir laut tersebut dibangunnya untuk kegiatan sosial dan membantu warga.
Manajemen dan Personalia Krematorium Cilincing Heru Prayitno mengatakan krematorium tersebut dikelola Yayasan Daya Besar.
Ketika itu ketua yayasan, Aggi Tjetje mendirikan Krematorium Cilincing untuk membantu warga yang ingin melakukan kremasi keluarganya.
Baca juga: Pos Penyekatan PPKM di Jalan RS Fatmawati Jakarta Selatan Dilonggarkan
Baca juga: Pesanan Papan Bunga untuk Pernikahan Sepi, Pendapatan Ruslan Bertumpu dari Ucapan Duka Cita
“Aggi Tjetje seorang yang sosialnya tinggi, jadi menginisiasi Krematorium Cilincing ini lebih ke kegiatan sosial,” kata Heru, Rabu (28/7/2021).
Dengan segala sumbangsih tersebut rencananya pengelola akan mengganti nama Krematorium Cilincing menjadi Krematorium Aggi Tjetje.
Rencana tersebut akan diwujudkan pada Minggu (2/8/2021) mendatang dengan melakukan bakti sosial serta sosialisasi pergantian nama.
“Kita mau abadikan nama beliau menjadi sebutan nama Krematorium Cilincing karena sumbangsih beliau di kemanusiaan,” ujar Heru.
Baca juga: Demi Melawan Kartel Kremasi Jenazah Covid-19 di Jakarta, Alat Ini Batal Diangkut ke Pekanbaru
Kremasi Kayu dan Oven
Menurut Heru, Krematorium Cilincing yang berdiri di atas lahan seluas lima hektar tersebut dapat melakukan kremasi bagi para pemeluk agama Kristen, Katolik, Hindu dan Budha.
Dengan luas bangunan 3.000 meter persegi ada tujuh ruang kremasi kayu dan satu ruang kremasi oven serta dua tempat penyimpanan abu jenazah bagi umat Budha dan satu bagi umat Kristen.
Menurut Heru, pihaknya memberikan batasan maksimal jenazah yang bisa dikremasi. Hal itu dikarenakan proses kremasi kayu untuk satu jenazah 1,5 jam dan kremasi oven satu jam.
“Nggak bisa diprediksi (jumlah jenazah yang dikremasi), cuman standar per hari tiga jenazah, maksimal 5-6 jenazah,” sambungnya.
Heru menambahkan pihaknya saat ini sedang membangun sembilan ruang kremasi kayu untuk meningkatkan pelayanan yang ditargetkan bisa selesai dua bulan kedepan.
Pasalnya tujuh ruang kremasi kayu yang ada saat ini sudah mulai termakan usia.