Vaksinasi Covid19

Agar Tidak Dipersulit Saat ke Pasar dan Bepergian, Warga Berbondong-Bondong Ingin Divaksin Covid-19

Pemprov DKI Jakarta tengah mempertimbangkan kewajiban menunjukkan sertifikat/kartu vaksin saat pergi ke pasar tradisional.

Penulis: Joko Supriyanto |
WARTA KOTA/JOKO SUPRIYANTO
Warga Rusun Dakota Kemayoran, Jakarta Pusat mengikuti program vaksinasi Covid-19, Rabu (28/7/2021). 

WARTAKOTALIVE, KEMAYORAN - Perumda Pasar Jaya beberapa waktu lalu mewajibkan pengunjung hingga pedagang, menunjukkan sertifikat atau kartu vaksin Covid-19, sebelum memasuki Pasar Tanah Abang Blok A, B, F, dan G.

Kebijakan tersebut pun direspons baik oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Bahkan, Pemprov DKI Jakarta tengah mempertimbangkan kewajiban menunjukkan sertifikat/kartu vaksin saat pergi ke pasar tradisional.

Baca juga: 5 Hal Soal Varian Delta Ini Penting Diketahui, Salah Satunya 20 Persen Lebih Menular

Rencana tersebut membuat beberapa warga Kemayoran yang berada di Rusun Dakota, berbondong-bondong mendatangi sentra vaksinasi.

Mereka ingin segera divaksin dan mendapatkan sertifikat/kartu vaksin, agar tidak dipersulit ketika masuk ke pasar atau bepergian.

"Ya saya datang ke vaksin biar lebih mudah aja, misalnya saya mau bepergian atau ke pasar, gitu ya," kata Retno (41), warga Rusun Dakota Kemayoran, Jakarta Pusat, di lokasi vaksinasi, Rabu (28/7/2021).

Baca juga: Jumlah Pasien Menurun, Keterisian Tempat Tidur di RSDC Wisma Atlet Sudah di Bawah Standar WHO

Retno mengaku sudah mengetahui kebijakan menunjukkan kartu vaksin di Pasar Tanah Abang.

Atas hal itu, pihaknya pun berkeinginan melakukan vaksinasi, khawatir kebijakan itu akan diterapkan juga di sejumlah pasar tradisional lain di Jakarta.

Jikapun kebijakan menunjukkan sertifikat/kartu vaksin di pasar tradisional diberlakukan, Retno tidak mempermasalahkan, apalagi kebijakan itu merupakan kebijakan pemerintah yang dibuat demi keselamatan masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: Aturan Santap di Tempat Maksimal 20 Menit, Anies Baswedan: Makan Secukupnya, Jangan Nongkrong

Hal serupa juga dikatakan Rina (47), salah satu warga yang ikut divaksin.

Ia mengatakan dirinya ikut vaksin untuk mempermudah saat bepergian ke luar kota nanti.

Juga, untuk mengantisipasi jika pasar tradisional memberlakukan wajib menunjukkan kartu vaksin.

Baca juga: Selain Medan Berat, Kendala Utama Tumpas Teroris MIT Poso Adalah Simpatisan

"Sekarang kan kayak perjalanan ke luar kota gitu harus pakai sertifikat vaksin ya, ditambah kalau misalnya pasar juga."

"Ya minimal vaksin satu. Jadi biar mempermudah saja," ucapnya.

Rina mengaku baru menjalani vaksinasi pertama kali. Hal ini karena ia selalu kehabisan kuota.

Baca juga: Tak Direkomendasikan Kementerian Kesehatan, Vaksinasi Anak Kota Bekasi Tak Jadi Pakai Astrazeneca

Dengan adanya vaksinasi yang digelar di Rusun Dakota pada hari ini, dirinya pun tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut.

"Kalau saya sih emang pengin divaksin."

"Cuma kemarin-kemarin selalu kehabisan kuota, makanya mumpung ini deket, saya datang untuk vaksin," terangnya.

Baca juga: Bisnis Jual Beli Mobil Rolls-Royce Sepi Gegara Pandemi, Akam Kini Jadi Petugas Kremasi di Tegal Alur

Rina mengaku tak mempermasalahkan jika sertifikat/kartu vaksin dijadikan syarat untuk bepergian maupun ke pasar.

"Kalau saya kan emang mau sehat ya, karena kalau udah divaksin itu mau ke mana pun bisa kan?"

"Jadi kalau untuk kesehatan kenapa enggak ya," cetusnya.

Update Vaksinasi

Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 45.278.549 (21,61%) penduduk hingga Selasa (27/7/2021).

Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 18.666.343 (8,82%) orang.

Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 208.265.720 penduduk yang berumur mulai dari 12 tahun.

Baca juga: UPDATE Covid-19 Indonesia 27 Juli 2021: Pasien Baru Melonjak Lagi Tambah 45.203 Orang, 47.128 Sembuh

Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).

Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.

Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).

Baca juga: Target Vaksinasi Covid-19 Sejuta Sehari Jarang Tercapai, Menkes: Jumlah Vaksinnya Memang Cuma Segitu

Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.468.764 orang, sedangkan populasi vaksinasi sebanyak 12.552.001 orang.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 27 Juli 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 798.505 (24.6%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 582.027 (18.0%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 363.148 (11.2%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 286.594 (8.8%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 110.177 (3.4%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 109.815 (3.4%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 107.045 (3.3%)

RIAU

Jumlah Kasus: 90.670 (2.8%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 78.859 (2.4%)

BALI

Jumlah Kasus: 71.103 (2.2%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 67.212 (2.1%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 54.503 (1.7%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 44.547 (1.4%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 42.604 (1.3%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 42.537 (1.3%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 35.829 (1.1%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 33.258 (1.0%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 32.316 (1.0%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 30.970 (1.0%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 25.778 (0.8%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 23.975 (0.7%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 22.483 (0.7%)

ACEH

Jumlah Kasus: 22.110 (0.7%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 20.138 (0.6%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 19.289 (0.6%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 18.629 (0.6%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 18.362 (0.6%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 17.586 (0.5%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 16.150 (0.5%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 15.626 (0.5%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 13.152 (0.4%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 9.555 (0.3%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 7.902 (0.2%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 7.347 (0.2%). (*)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved