Virus Corona
Mardani Ali Sera: Lockdown Tak Matikan Perekonomian Kalau Masyarakat Dibantu, Lihat Cina
Mardani menilai Indonesia seharusnya mencontoh Cina, yang mampu menangani kasus Covid-19 dengan melakukan lockdown.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera membantah anggapan lockdown bakal mematikan ekonomi.
Pernyataan itu dilontarkan Mardani, saat ditanya mengapa Indonesia sejak awal pandemi Covid-19, tak mengambil kebijakan lockdown.
Pemerintah lebih memilih menerapkan kebijakan PSBB, PPKM mikro, dan yang terbaru adalah PPKM darurat, dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Baca juga: Asal Lakukan Hal Ini, Kasus Covid-19 di Indonesia Bisa Mulai Melandai Paling Lambat pada September
"Indonesia itu awalnya PSBB, PPKM mikro, sekarang PPKM darurat, besok saya enggak tahu ada istilah apa lagi."
"Yang jelas lockdown itu mematikan perkonomian kalau tidak ada bantuan."
"Kalau ada bantuan justru akan efektif," ujar Mardani, dalam PKS Legislative Corner bertajuk 'PPKM Ada dan Dilema, Mobilitas Dibatasi Tanpa Subsidi', secara daring, Jumat (16/7/2021).
Baca juga: Penyekatan PPKM Darurat di Jawa, Bali, dan Lampung Bertambah Lagi Jadi 1.038 Titik, Jabar Terbanyak
Mardani menilai Indonesia seharusnya mencontoh Cina, yang mampu menangani kasus Covid-19 dengan melakukan lockdown, meskipun menjadi episentrum pertama.
"Lihat Cina, Cina itu episentrum pertama tetapi cuma 86 ribu jiwa yang terinfeksi dari 1,4 miliar jumlah penduduk, dan cuma empat bulan terpuruknya."
"Karena apa? Pemerintah langsung ambil kebijakan yang tegas, pakai teknologi."
Baca juga: Pahami PPKM Darurat Bikin Masyarakat Tak Nyaman, Kapolri: Pelan-pelan akan Kami Kendorkan
"Semua pergerakan langsung ketahuan, semua handphone wajib dipindai, dan masyarakatnya diatur dengan baik," tuturnya.
Anggota Komisi II DPR ini beranggapan, andai saja Indonesia juga mengambil kebijakan serupa, yakni lockdown, namun memberikan bantuan kepada masyarakatnya, menurutnya tidak akan terjadi lonjakan kasus yang begitu tinggi di Tanah Air.
"Kalau lockdown 14 hari dulu, apalagi kalau ikat dulu, jangan terima dulu dari luar dan kebijakan pemerintah tegas, mungkin enggak sampai seperti ini," ulas Mardani.
Baca juga: Khawatir Penolakan Rakyat Ditunggangi, Relawan Jokowi Minta PPKM Darurat Tak Diperpanjang
Mardani turut menyayangkan beberapa menteri justru memberikan pernyataan yang bernada meremehkan, dengan menilai Covid-19 tak akan masuk ke Indonesia.
"Kita ingat, beberapa perwakilan dari menteri dan pejabat mengatakan Covid-19 tidak akan masuk karena takut dengan Indonesia, takut sama jamu, sego liwet, atau apa, saya sedih sekali ada pendapat seperti itu."
"Beda sekali dengan Selandia Baru yang saat ini sudah hidup nyaman," cetusnya.
Baca juga: DAFTAR 5 Vaksin Covid-19 yang Dipakai Indonesia, Efikasi Pfizer Tertinggi, Sinovac Paling Rendah