PPKM Darurat
PPKM Darurat di Kota Bogor, Bima Arya Sebut Mobilitas Warga Mulai Turun Capai di Atas 20 Persen
PPKM Darurat di Kota Bogor mulai berdampak. Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan bahwa mobilistas warga mulai turun. Angkanya capai 20 persen.
Penulis: Dodi Hasanuddin | Editor: Dodi Hasanuddin
WARTAKOTALIVE.COM, BOGOR - PPKM Darurat di Kota Bogor, Bima Arya sebut mobilitas warga mulai turun di atas 20 persen
Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat Jawa dan Bali di Kota Bogor mendapat apresiasi dari pemerintah pusat.
Sebab, Kota Bogor bisa menekan angka mobilitas masyarakat selama PPKM darurat.
Hal itu disampaikan Wali Kota Bogor, Bima Arya usai mengikuti rakor yang dipimpin Koordinator PPKM Darurat Jawa dan Bali, Luhut Binsar Panjaitan terkait evaluasi Pembatasan Mobilitas Selama PPKM Darurat, Minggu (11/07/2021).
Mobilitas di Kota Bogor selama PPKM darurat disebut terus mengalami penurunan di atas 20 persen
Bima Arya menyampaikan, sesuai paparan yang disampaikan Koordinator PPKM Darurat Jawa dan Bali, penurunan mobilitas di Kota Bogor menjadi salah satu yang terbaik di Jawa.
“Jadi penurunan mobilitas Kota Bogor di atas 20 persen, masuk kode warna kuning,” kata Bima Arya di Teras Balai Kota Bogor.
Baca juga: Nekad Beroperasi di Masa PPKM Darurat, Dua Perusahaan di Citeureup Kabupaten Bogor Ditutup
Sebelumnya, Luhut menyatakan, rakor ini merupakan evaluasi atas pelaksanaan PPKM Darurat Jawa Bali pasca satu pekan diterapkan.
Kepada para peserta rakor yang diikuti para kepala daerah dan unsur pimpinan Forkopimda, Luhut menyampaikan ada tiga indikator yang digunakan.
Tiga indikator itu kemudian digabung menjadi satu indikator komposit dalam melihat pergerakan masyarakat, yaitu facebook mobility, google traffic dan intensitas cahaya di malam hari dari NASA /NOAA.
“Ketiga indikator tersebut dipilih karena memenuhi dua elemen penting dalam pengawasan pembatasan aktivitas dan pergerakan masyarakat, khususnya PPKM - darurat), yaitu timeliness dan locality. Seluruh indikator yang dipakai dapat mencerminkan aktivitas dan pergerakan masyarakat di level kabupaten/kota dengan lag yang relatif pendek,” jelas Luhut.
Baca juga: Pasien Isoman Meningkat 70 Persen, Bupati Ade Yasin Optimalkan Tim Bogor Gercep dan Call Center
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi ini menyampaikan bahwa sejak diterapkan PPKM Darurat, menunjukkan adanya penurunan mobilitas masyarakat.
Untuk Jawa Barat dan Jawa Tengah, cukup banyak daerah yang kode mobilitasnya berwarna kuning dibanding sebelumnya.
“Hal itu cukup menggembirakan kita. Secara keseluruhan penurunan yang ada masih landai, belum tajam,” kata Luhut.
Pihaknya membagi 4 kode warna mobilitas yang digunakan, yaitu kurang dari 10 persen (Hitam), 10 - 20 persen (Merah), 20 - 30 persen (Kuning) dan lebih dari 30 persen (Hijau).
Sejak PPKM Darurat dilakukan kata Luhut, telah terjadi penurunan mobilitas di Jawa Bali. Namun masih diperlukan upaya kerja keras untuk menghasilkan penurunan indeks komposit mobilitas dan aktivitas sesuai target.
Baca juga: Setelah Menunggu Tiga Bulan Wali Kota Bogor Bima Arya Disuntik Vaksin Sinovac Dosis Pertama