Persija Jakarta
Bek Persija Jakarta Maman Abdurrahman Harus Bisa Membaur dan Beradaptasi dengan Pemain Muda Oranye
Persija Jakarta menjadi salah satu tim sepak bola di Indonesia yang sering memberikan dukungan kepada pemain muda.
Penulis: Sigit Nugroho | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Persija Jakarta menjadi salah satu tim sepak bola di Indonesia yang sering memberikan dukungan kepada pemain muda.
Klub berjuluk Macan Kemayoran itu rajin memromosikan pemain muda ke tim utama dalam beberapa musim terakhir.
Promosi itu membuat tim Oranye diisi sebagian kecil pemain berusia di atas 30 tahun.
Maman Abdurrahman menjadi salah seorang dari sedikit pemain yang masih membela Persija.
Kini, dia telah berumur 39 tahun.
Meski kini menjadi minoritas di dalam skuad, Maman justru menanggapi positif promosi pemain muda di Persija.
Bahkan, Maman merasa termotivasi dengan kehadiran para pemain muda di tim.
Baca juga: Bek Persija Jakarta Maman Abdurrahman Ingin Bermain Bersama Anaknya di Level Sepak Bola Profesional
Baca juga: Masih Jadi Andalan Persija, Maman Abdurrahman Selalu Tambah Latihan, Jaga Pola Makan, dan Istirahat
Baca juga: Gempa Malang Membuat Engkel Bek Persija Maman Abdurrahman Terkilir dan Gagal Hadapi Barito Putera
“Sejujurnya, hal itu justru membuat saya terus bersemangat,” kata Maman dikutip dari persija.id.
Dalam susunan sementara tim, hanya beberapa yang pernah bermain bersama Maman saat usia emas karier sepak bolanya, yaitu Ismed Sofyan (41 tahun) dan Tony Sucipto (35).
Sedangkan yang lain mayoritas telah gantung sepatu dan bersalin profesi menjadi pelatih sepak bola.
Maman punya cara untuk menyiasati posisinya di Persija.
"Saya harus bisa masuk ke dalam mereka, karena saya ibarat minoritas di dalam tim,” ujar Maman.
Pernyataan itu telah diperlihatkan Maman dalam pemusatan latihan tim jelang Liga 1 2021.
Ia tak segan membaurkan diri ke dalam grup pemain junior, kendati kerap beroleh candaan dari pemain seangkatan, “Lagi ngasuh anak ya, Man?”
Maman memang memiliki dua putra berusia remaja, masing-masing berusia 16 dan 15 tahun yang kini tengah merintis karir sepak bola.
“Mau enggak mau, sekarang saya yang harus membaur dan beradaptasi dengan mereka,” pungkas Maman.
Trik Jaga Motivasi
Di sisi lain, penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa-Bali pada 3-20 Juli 2021 membuat pemain Persija Jakarta harus latihan mandiri di rumah masing-masing.
Untuk menunjang pemain, tim pelatih Persija memberikan program khusus kepada para pemain Macan Kemayoran selama jalani latihan mandiri hingga masa PPKM Darurat berakhir.
Latihan mandiri berpotensi menghadirkan kebosanan bagi para pemain.
Penyerang muda Persija, Alfriyanto Nico Saputro, punya trik untuk menjaga motivasi selama jalani latihan mandiri.
“Saya melakukan hal sederhana seperti mengobrol dengan ibu atau bermain game online,” kata Nico.
Nico berujar bahwa komunikasi dengan ibunda bisa memberikan semangat tersendiri.
Baca juga: Striker Muda Persija Alfriyanto Nico Saputro Dapat Keuntungan dari Latihan Bersama Persija Academy
Baca juga: Jaga Performa di Lapangan, Nico Saputro dan Sandi Arta Samosir Latihan Bersama EPA Persija Jakarta
Baca juga: Disebut Pantas Jadi Kabareskrim, Ini Profil, Biodata,dan Jejak Karir Irjen Nico Afinta di Kepolisian
Apalagi sebagai pesepak bola profesional, ia kerap bepergian jauh dalam waktu lama.
“Kadang juga menonton televisi bersama. Yang penting, menghabiskan waktu bersama keluarga,” ujar Nico.
Perihal lain yang disebut Nico membuat dirinya mampu menjaga motivasi kala libur PPKM Darurat adalah menambah porsi latihan.
Untuk menghindari kejenuhan, Nico turut berpartisipasi dalam latihan online tim junior Macan Kemayoran.
Walhasil, Nico kini berlatih dua kali sehari.
Pagi hari diisi menu latihan yang diberikan pelatih tim utama, lalu sorenya mengikuti sesi latihan tim junior.
“Hidup saya sepertinya memang enggak bisa jauh dari sepak bola. Justru sepak bola yang membuat saya terus termotivasi,” pungkas Nico.
Curi Ilmu
Berbeda dengan Nico, Taufik Hidayat punya cara lain untuk mengusir kejenauhan selama libur latihan.
Pemain yang main di posisi penyerang itu rajin mengamati gaya permainan para pemain di Piala Eropa 2020.
Libur latihan bersama tim membuat Taufik punya waktu lebih banyak untuk menyaksikan Piala Eropa 2020 di layar kaca.
"Karena latihan libur, saya bisa menyelipkan waktu untuk menyaksikan Piala Eropa 2020 di televisi,” kata Taufik.
Taufik menilai bahwa Piala Eropa 2020 tidak sekadar hiburan bagi dirinya yang berprofesi sebagai pesepak bola profesional.
Ia juga turut mengambil pelajaran dari adu kemampuan pemain-pemain terbaik Eropa.
Baca juga: Mantan Dirut Persija Gede Widiade Sediakan Ratusan Tabung Oksigen untuk Bantu Penderita Covid-19
Baca juga: JIS bakal Rampung di Akhir Tahun 2021, NJ Mania Berharap Persitara Jakarta Utara Turut Diakomodir
Baca juga: Taufik Hidayat Striker Muda Persija Jakarta Ambil Pelajaran dari Pemain Bintang di EURO 2020
“Saya banyak belajar dari pemain top tersebut, terutama yang satu posisi dengan saya,” ujar Taufik.
Beberapa pemain yang disorot Taufik, antara lain, penyerang tim nasional Inggris, Harry Kane.
Pesepak bola 21 tahun itu belajar perihal menempatkan posisi kala bermain, ihwal mendistribusikan bola, atau penyelesaian akhir dari Kane.
Sedangkan, penyerang sayap Italia, Federico Chiesa.
Dari pemain Juventus tersebut, Taufik belajar soal pentingnya kerja keras kala bermain.
“Spirit dia (Chiesa) kan luar biasa. Hal itu juga menjadi catatan untuk saya pribadi,” jelas Taufik.
“Semoga, saya dapat terus memperbaiki diri sehingga bisa membantu Persija meraih juara," ucap Taufik.
Taufik dipromosikan ke tim utama Persija pada akhir 2019.
Sejauh ini, ia telah membantu tim meraih trofi turnamen pramusim Piala Menpora, bahkan mencetak gol di laga final melawan Persib Bandung.