Kabar Duka
Hakim yang Vonis Rizieq Shihab 4 Tahun Meninggal Dunia, Penyebabnya Belum Diketahui
Suryaman merupakan hakim yang memvonis Habib Rizieq Shihab selama empat tahun atas kasus kebohongan hasil swab test di Rumah Sakit UMMI, Bogor.
Penulis: Miftahul Munir |
WARTAKOTALIVE.COM, CAKUNG - Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur bernama Suryaman, SH meninggal dunia pada Sabtu (10/7/2021).
Suryaman merupakan hakim yang memvonis Habib Rizieq Shihab selama empat tahun atas kasus kebohongan hasil swab test di Rumah Sakit UMMI, Bogor, Jawa Barat.
Kepala Humas Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Alex Adam Faisal membenarkan kabar duka cita meninggalnya hakim Suryaman.
Jenazah sudah di makamkan pihak keluarga di Kota Cirebon, Jawa Barat paskameninggal dunia.
"Mengenai meninggal dunia betul. Sudah dimakankan kemarin di tempat kediaman beliau," ujar dia Senin (12/7/2021).
Alex mengatakan, untuk penyebab meninggalnya hakim Suryaman, ia belum mengetahui secara pasti.
Baca juga: Ridwan Saidi Sebut Habib Rizieq Satrio Piningit,Warganet: Satrio Piningit Keturunan Jawa bukan Yaman
Baca juga: Berkas Banding Habib Rizieq Masih Tahap Inzage, Kuasa Hukum Punya Waktu Tujuh Hari Untuk Koreksi
Sebab, pihaknya belum mendapatkan informasi soal kondisi kesehatan terakhir Suryaman.
"Saya konfirmasi dulu ya (penyebab Suryaman meninggal)," jelas dia.
Sebelumnya, Rizieq Shihab divonis 4 tahun penjara dan dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana turut serta melakukan penyiaran berita bohong dan menimbulkan keonaran terkait kasus tes usap RS Ummi.
Rizieq dianggap melanggar dakwaan primer, Pasal 14 Ayat (1) subsider Pasal 14 Ayat (2) lebih subsider Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.
Majelis hakim menilai, perbuatan Rizieq Shihab dalam kasus tes usap palsu di Rumah Sakit Ummi Bogor telah meresahkan masyarakat.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG: Hujan Lebat dan Angin Kencang Landa beberapa wilayah di Indonesia
Menurut hakim, hal itu memberatkan hukuman yang dijatuhkan kepada Rizieq.
Sementara dua hal yang meringankan, yakni Rizieq memiliki tanggungan keluarga serta pengetahuannya dibutuhkan umat.
Felix Siauw: Kezaliman Akan Diperhitungkan di Dunia dan Akhirat
Sebelumnya diberitakan, mantan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab divonis 4 tahun penjara dalam kasus swab test Rumah Sakit Ummi Bogor.
Vonis Habib Rizieq itu diputus dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Jalan Dr Soemarno, Cakung, Jakarta Timur, pada Kamis (24/6/2021).
Rizieq Shihab dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana turut serta melakukan penyiaran berita bohong dan timbulkan keonaran terkait kasus tes usap RS Ummi.
Rizieq dianggap melanggar dakwaan primer, Pasal 14 Ayat (1) subsider Pasal 14 Ayat (2) lebih subsider Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.
Baca juga: Bahas Instruksi Penting dari Jokowi, Wakapolda dan Pangdam Jaya Temui Anies di Balai Kota
Majelis hakim menilai, perbuatan Rizieq Shihab dalam kasus tes usap palsu di Rumah Sakit Ummi Bogor telah meresahkan masyarakat.
Menurut hakim, hal itu memberatkan hukuman yang dijatuhkan kepada Rizieq.
Sementara dua hal yang meringankan, yakni Rizieq memiliki tanggungan keluarga serta pengetahuannya dibutuhkan umat.
Baca juga: Tertangkap Basah Tiduri Tetangganya, Pak RT Justru Emosi, Warga Makin Geram lalu Menghajarnya
"Keadaan yang meringankan, terdakwa mempunyai tanggungan keluarga, pengetahuan terdakwa sebagai guru agama masih dibutuhkan umat," ujar hakim.
Vonis tersebut mendapat sorotan luas dari berbagai kalangan dan menimbulkan pro-kontra.
Baca juga: Vonis Hukum Habib Rizieq Disorot Media Internasional, Djoko Edhi: Kasus HRS Sudah Jadi Urusan Dunia
Sebagian pihak menganggap bahwa vonis tersebut terlalu berlebihan lantaran banyak kasus serupa yang tidak dipermasalahkan sampai ke jalur hukum.
Sebagian lagi sepakat dengan hakim yang memberikan vonis tersebut.
Kezaliman akan diperhitungkan, kata Felix Siauw
Saat ramai bahasan soal vonis Habib Rizieq Shihab, penceramah ustaz Felix Siauw membuat pernyataan panjang di media sosial Instagramnya.
Baca juga: RUU Cipta Kerja Disahkan, Felix Siauw: Sekarang Rakyat Tau Siapa Sebenernya yang Anti-pancasila
Ia memberikann judul 'Kebenaran Itu Setia' pada tulisannya itu.
Dalam tulisan pembukannya, Felix mengingatkan tentang kegigihan nabi dalam menyampaikan syiar penyebaran islam.
Nabi, kata Felix, banyak menjumpai hambatan dan rintangan ketika berusaha menyampaikan kebenaran.
Felix juga menyinggung persidangan yang dikatakannya bisa dirancang dengan hasil yang sudah ditentukan sebelumnya.
Meski demikian, ia yakin kebenaran akan menemui jalannya sendiri meskipun dibungkam.
Baca juga: Geger Wacana Tarif Parkir Rp 18.000 Per Jam Bagi Motor, Simak Penjelasan Lengkap Pemprov DKI
Baca juga: Ruhut Sitompul Yakin 180 Juta Rakyat Indonesia Dukung Jokowi Jabat Presiden 3 Periode
Berikut tulisan lengkap Felix Siauw di Instagram pribadinya:
Kebenaran Itu Setia
Para Nabi tidak pernah mundur dari amanahnya, sebab mereka paham persis, bahwasanya urusan agama ini bukan tentang mereka, tapi tentang Yang Mengutus mereka, urusan Allah Ta'ala
Maka saat mereka disulitkan dan disusahkan, difitnah dan didzalimi, dituduh dan dimaki, itu semua ringan bagi mereka, sebab mereka sadar sepenenuhnya, mereka hanya utusan
Tugas mereka hanya menyampaikan dan memperingatkan, mereka hanya middleman, bila ada yang menolak, ada yang melawan, sesungguhnya urusannya dengan Allah, bukan dengan mereka
Rasulullah pun tidak pernah mengeluh saat halangan fisik menghambatnya, tak pernah menyesal ketika keputusan dakwahnya mengakibatkan para sahabat kesulitan, meski ia sangat bersedih
Allah juga sudah menyampaikan, jalan Islam ini tak mudah, para Nabi, shiddiqin, syuhada dan salihin, adalah mereka yang paling akan merasakan, cela, dera dan sengsara di jalan dakwah
Baca juga: Dinobatkan sebagai Ustaz Nomor 2 Paling Radikal, Felix Siauw: Bagi Firaun, Musa itu Radikal Habis!
Sidang bisa dirancang, keputusan mungkin juga sudah direka sebelumnya. Sebab kasus yang diperkarakan pun sudah terang mengada-ada, membagongkan bahkan bagi tukang halu
Kebenaran takkan hilang meski dibungkam, kebenaran itu akan bersuara lantang meski semua diam. Dan tiap kedzaliman takkan lewat tanpa perhitungan, di dunia atau nanti
Keberanian Rasulullah itu mengalir di nadi-nadi keturunannya, dan pada siapapun yang mencintai Rasulullah dan keturunannya. Hari ini semua hanya menjadi penjelas
Duhai Rasulullah, jangan haramkan mata ini memandangmu, hanya karena lemahnya kami di hari-hari ini.
(m26)