Vaksinasi Covid19
Anies Baswedan Optimistis Target Vaksinasi Covid-19 di Jakarta Bisa Tercapai di Akhir Agustus 2021
Anies Baswedan mengaku optimis jika target vaksinasi Covid-19 di Jakarta dapat tercapai pada akhir Agustus 2021.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: PanjiBaskhara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan optimistis, target Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) soal vaksinasi Covid-19 untuk 7,5 juta orang di Jakarta tercapai.
Anies Baswedan mengaku optimis jika target vaksinasi Covid-19 di Jakarta dapat tercapai pada akhir Agustus 2021.
Pasalnya, realisasi vaksinasi Covid-19 di Jakarta sekarang sudah menembus 5,3 juta orang.
“Di akhir Agustus DKI Jakarta harus sudah memvaksin 7,5 juta orang dewasa. Alhamdulillah per hari ini, kita sudah memvaksin 5,3 juta."
Baca juga: Percepatan Program Vaksinasi Covid-19, Polda Metro Jaya Kerahkan Puluhan Unit Mobil Vaksin Keliling
Baca juga: JADWAL Mobil Vaksin Keliling Jakarta Timur Sabtu 10 Juli 2021, Anak Usia 12 Tahun Bisa Vaksinasi
Baca juga: Kantor Layanan Bank DKI Jadi Sentra Vaksinasi Covid-19, Calon Peserta Bisa Daftar dari Aplikasi JAKI
"Jadi insyaAllah akhir bulan Agustus ini sudah bisa tercapai,” kata Anies Baswedan saat hadiri kegiatan vaksinasi di RSU Adhyaksa, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur pada Sabtu (10/7/2021).
Menurut Anies, percepatan vaksinasi Covid-19 ini dapat dilakukan karena adanya kerja kolektif antar lintas intansi.
Di sisi lain, adanya peran serta masyarakat yang secara sadar untuk mengikuti gerakan vaksinasi Covid-19 ini.
“Gerakan vaksinasi seperti namanya harus menjadi gerakan yang bukan hanya program. Kalau program hanya dilakukan oleh unsur tertentu, kalau gerakan dia dikerjakan oleh seluruh kalangan sebagai kegiatan semesta,” jelasnya.
Selain dikerjakan dengan pendekatan gerakan, kegiatan vaksinasi juga harus mempertimbangkan dua unsur antara lain supply dan demand. Kata dia, kedua unsur ini harus seimbang dan dikerjakan sama baiknya.
“Vaksinasi ada dua unsur, suplay dan demand. Suplay menyiapkan vaksinnya tenaga vaksinasinya, tempatnya, dan demand menggalang orang untuk hadir vaksinasi,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Anies juga mengapresiasi upaya dari Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta yang menggelar kegiatan vaksinasi untuk memperingati Hari Bhakti Adhyaksa ke-61.
Dia berharap, kerja sama antar instansi ini dapat terus terjalin, sehingga herd immunity di masyarakat bisa segera terbentuk sesuai target pemerintah.
“Di suasana pandemi ini ketika kita mensyukuri sehat itu dalam arti yang sesungguhnya, karena banyak sekali di antara kita."
"Di Jakarta saja ada 102 ribu orang yang berstatus positif Covid-19 atau kita sebut kasus aktif,” ujarnya.
“Kasus 102.000 aktif bukan angka kecil, karena di Jakarta paling besar hanya 27.000 (Februari 2021 lalu),"
"Kali ini empat kali lipat dari yang kita hadapi, karena itu kita benar-benar mensyukuri kita terlindungi,” tambahnya.
Puluhan Mobil Vaksin Keliling Dikerahkan Polda Metro Jaya
Polda Metro Jaya kerahkan puluhan mobil vaksin Covid-19 keliling.
Pengerahan puluhan mobil vaksin keliling agar masyarakat mudah menjangkau kegiatan vaksinasi Covid-19.
Berharap dengan dikerahkannya mobil vaksinasi keliling wabah Covid-19 di Indonesia segera berakhir.
Hal tersebut diungkap Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.
Menurut dia, ada puluhan mobil vaksin Covid-19 milik Polda Metro Jaya.
Puluhan mobil itu bisa melakukan vaksinasi di permukiman warga maupun lingkungan berbasis komunitas.
“Saya hitung-hitung totalnya, untuk di wilayah Polda Metro Jaya, tidak kurang sekitar 27 unit mobile vaksin,” ujar Fadil di kolong Tol Wiyoto Wiyono, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (10/7/2021).
Khusus Polda Metro Jaya, ada lima unit mobil vaksin keliling.
Yakni tiga unit milik Ditlantas, satu unit Ditresnarkoba dan satu unit milik Ditreskrimsus.
“Kemudian masing-masing Polres bervariasi, ada Polres yang memiliki lima unit, ada yang memiliki 10 unit mobil vaksin,” sambung Fadil.
Fadil menegaskan mobil vaksin tersebut sudah dikerahkan ke sejumlah lokasi untuk menjangkau masyarakat agar dapat sesegera mungkin bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19.
“Kemaren di Kapuk, Cengkareng, sebelumnya lagi di Mangga Dua, di bawah rel kereta api. Kemudian saya ke wilayah Cakung, di permukiman padat penduduk,” ujarnya.
Dukungan masyarakat sangat dibutuhkan supaya pandemi Covid-19 dapat ditangani dengan baik.
Salah satunya dengan tetap berada di rumah saat penerapan PPKM Darurat seperti sekarang ini.
“Sampaikan kepada masyarakat untuk tinggal di rumah saja,” ungkap Fadil.
“Kalau kita mau cepat keluar dari pandemi ini, semua harus bekerja sama untuk tinggal di rumah. Keluar rumah hanya untuk vaksin,” sambungnya.
Diketahui sebelumnya, sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 35.755.567 (86,64%) penduduk hingga Jumat (9/7/2021).
Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 14.868.577 (36,33%) orang.
Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 181.554.465 penduduk yang berumur di atas 18 tahun.
Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).
Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.
Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).
Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.468.764 orang, sedangkan populasi vaksinasi sebanyak 12.552.001 orang.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 8 Juli 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 623.277 (23.4%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 432.978 (17.2%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 280.830 (11.3%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 187.175 (8.3%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 82.742 (3.8%)
RIAU
Jumlah Kasus: 74.398 (3.4%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 70.894 (2.6%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 66.768 (3.3%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 61.175 (2.7%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 54.957 (2.5%)
BALI
Jumlah Kasus: 53.405 (2.5%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 37.700 (1.7%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 36.976 (1.8%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 30.806 (1.4%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 29.912 (1.1%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 27.592 (1.2%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 23.995 (1.0%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 22.901 (1.0%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 22.713 (0.9%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 21.377 (1.1%)
ACEH
Jumlah Kasus: 20.060 (0.9%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 17.146 (0.8%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 16.515 (0.6%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 14.436 (0.7%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 14.106 (0.7%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 13.749 (0.6%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 13.458 (0.7%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 12.874 (0.5%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 12.323 (0.6%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 11.570 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 10.255 (0.4%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 6.355 (0.2%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 6.217 (0.3%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 6.153 (0.3%)
(Wartakotalive.com/FAF/JHS/PEN)