TRAGIS, Usai Ditolak 2 RS dan Terkendala Penyekatan Jalan, Nenek Ini Akhirnya Wafat di Taksi Online

Sebelum meninggal, Kokom sempat dibawa ke dua rumah sakit, tapi ditolak karena penuh.

Editor: Mohamad Yusuf
Kompas.com
(Ilustrasi) Kisah pilu menimpa seorang lansia bernama Kokom Komariah, warga Kelurahan Pakemitan, Kecamatan Cinambo, Kota Bandung, Jawa Barat. Kokom meninggal dunia di dalam taksi online lantaran tak mendapatkan penanganan di rumah sakit, Kamis (8/7/2021). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Hidup seorang nenek bernama Kokom Komariah berakhir tragis di mobil taksi online.

Kokom warga Kelurahan Pakemitan, Kecamatan Cinambo, Kota Bandung, Jawa Barat, menghembuskan napas terakhirnya di taksi online karena tak mendapatkan penanganan di rumah sakit, Kamis (8/7/2021).

Wanita lansia itu sempat berjuang ke dua rumah sakit, namun berakhir ditolak karena penuh dengan pasien Covid-19.

Namun, dalam kondisi kritis akibat sakit lambungnya, Kokom akhirnya meninggal dunia di dalam taksi online setelah ditolak dua rumah sakit dan terhambat adanya penyekatan PPKM Darurat.

Baca juga: Demi Bertahan Hidup di Tengah Pandemi Covid-19, Sejumlah Artis Dikabarkan Mulai Jual Mobil dan Rumah

Baca juga: Susu Bear Brand Mahal dan Langka di Pasar, Ini Tanggapan Nestle 

Baca juga: Daftar 10 Lokasi Isi Ulang Tabung Oksigen di Bekasi

Diberitakan TribunJabar.id, Agus (58), suami Kokom menceritakan, saat itu Kokom dalam kondisi kritis dan membutuhkan penanganan medis setelah dirujuk dari Puskesmas Cijambe.

Karena keadaan darurat, Agus tidak mencari ambulans, tapi memilih memesan taksi online.

Ia kemudian mendapatkan taksi online yang dikemudikan oleh Bani (30).

Ke RS Hermina, ditolak karena penuh

Dengan menumpang taksi online, Agus bersama Kokom dan anaknya bergegas menuju RS Hermina.

Namun, pihak rumah sakit menolak Kokom lantaran pasien di RS Hermina membludak dan tenaga kesehatan sudah kewalahan melayani pasien.

"Di Hermina, anak saya turun mengurus berkas-berkas dan persyaratan, tapi setengah jam kemudian ada kabar kalau rumah sakit tak bisa menerima pasien lagi karena sudah penuh," kata Agus saat ditemui di kediamannya, Jumat (9/7/2021).

Mereka kemudian bergegas ke RS Al Islam.

Di RS Al Islam, pasien juga ditolak karena penuh

Saat tiba di RS Al Islam, Kokom kembali ditolak karena kondisi pasien di rumah sakit itu juga membludak.

Namun, Agus mendapatkan kabar dari sanak saudaranya, di RS Santosa Bandung masih tersedia ruang gawat darurat. Ia langsung bergegas ke pergi.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved