Virus Corona
KISAH Muroh, Petugas PJU Banting Setir Jadi Sopir Ambulans Jenazah Covid-19 Saking Banyaknya Korban
Banyaknya pasien Covid-19 yang meninggal mendorong seorang petugas PJU beralih profesi menjadi sopir ambulans khusus jenazah Covid-19.
"Pernah ada keluarga menangis di dalam mobil, terus ada keluarganya datang nanti beri pengertiannya, saudaranya tenangkan, jangan ditangisin," tuturnya.
Kisah lain yang membuatnya saat ini jadi terbiasa melakukan adalah mengangkat jenazah terinfeksi Covid-19 bersama petugas lainnya.
Baca juga: 53 Jenazah Covid-19 Dimakamkan di TPU Padurenan Bekasi Dalam Sehari
Jenazah itu dimasukkan ke dalam peti yang telah disediakan pelayanan kesehatan setempat.
Tak jarang Muroh menjemput langsung dan memasukkan jenazah ke peti di rumah pasien terinfeksi Covid-19 yang meninggal saat menjalani isolasi mandirinya.

Dalam sehari Muroh kerap bolak-balik mengendarai mobil jenazah tersebut guna melakukan penjemputan jenazah hingga lokasi pemakamannya di TPU Jombang, Ciputat, Kota Tangsel.
"Dari jam 9.00 pagi sampai sekarang ini, baru empat jenazah. Ini mau balik lagi, ada lagi khusus daerah Tangsel. Dari rumah sakit, dari rumah ya campur-campur lah. Kita kan dapat kabar dari kantor. Kadang petinya bawa kosong, ya dipetiin di rumah korban, seperti tadi barusan. Kadang-kadang sudah dalam petinya," katanya.
Baca juga: 38 Petugas Pemulasaran Jenazah Pasien Covid-19 Disebar ke Pulau-pulau Permukiman di Kepulauan Seribu
Kendati kerap melakukan pemakaman jenazah infeksi Covid-19 dan bersinggungan dengan banyak orang, Muroh mengaku terus menjaga penerapan protokol kesehatan dengan ketat.
Pasalnya, ia mengaku telah berjanji kepada sang keluarga tercinta untuk dapat menjaga protokol kesehatan Covid-19 pasca menjalani profesi barunya tersebut.
"Itu sih Lillahi Ta'ala saja, itu nasib seseorang sudah ditentukan oleh Maha Kuasa itu saja. Yang penting kita semangat saja, yang penting protokol kesehatannya dijalankan. Buka baju, dalaman, langsung basahin terus mandi jaga protokol kesehatan," tuturnya.