Berita Nasional
Heran Tempat Ibadah Ditutup tapi Bandara Buka, Musni Umar: Tidak Pernah Ada Kabar Klaster Masjid
Menurut Musni Umar, selama ini pengelola masjid sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat saat warga hendak melakukan salat berjamaah.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Sosiolog Musni Umar turut berkomentar mengenai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa - Bali pada 3 - 20 Juli 2021.
Musni Umar menyatakan, dalam kaitan pemberlakukan PPKM Darurat, dirinya sejatinya mendukung upaya pemerintah dalam upaya menekan penyebaran Covid-19.
Ia meminta masyarakat mematuhi protokol kesehatan serta memilih tidak keluar rumah jika memang tidak benar-benar punya kepentingan.
Baca juga: Berjarak dengan Megawati, SBY Akrab dengan Rachmawati, Simak Cerita SBY Tentang Sosok Bu Rachma
Baca juga: Peserta Vaksinasi di Gereja Santo Stefanus Mengular hingga 200 Meter, Camat Cilandak Jelaskan Begini
Meski demikian, Musni merasa heran dengan arahan untuk menutup tempat ibadah.
Musni Umar menyatakan, ia tidak pernah mendengar kabar adanya klaster covid-19 dari tempat ibadah.
"Saya menyampaikan rasa prihatin yang mendalam karena masjid ditutup selama pemberlakukan PPKM. Karena menurut pengalaman saya, sejak mulai dilonggarkan dan bisa salat berjamaah dan salat Jumat itu tidak ada masalah kalau di masjid," ujar Musni Umar di channel Youtube miliknya, dilihat pada Minggu (4/7/2021).
Menurut Musni Umar, selama ini pengelola masjid sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat saat warga hendak melakukan salat berjamaah.
Baca juga: Sebelum Meninggal Dunia, Rachmawati Soekarnoputri Sempat Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar
Baca juga: Kenang Rachmawati Soekarnoputri, Yusril: Beliau Sosok Kritis, Nasionalis Sejati, Tidak Kejar Jabatan
"Pertama, ketika mau mulai salat, itu pengumuman dari takmir masjid itu sudah mengiatkan seluruh jamaah sipaya menggunakan masker, menjaga jarak, tempat duduk juga sudah diberi tanda. Kita masuk masjid juga diukur suhu badan kita.
Dari aspek ini, tidak ada berita bahwa rumah ibadah itu membuat cluster baru covid-19, itu tidak pernah kita dengar di berita," ungkapnya.
Di sisi lain, Musni Umar menyoroti masih beroperasinya penerbangan internasional pada pemberlakukan PPKM Darurat.
"Saya prihatin karena penerbangan internasional itu tetap dibuka. Padahal sumber corona itu dari luar negeri, dari Cina, dan itulah yang mengakibatkan begitu tinggi merebak wabah covid-19 di Indonesia," kata dia.
Baca juga: Ridwan Saidi Sebut Habib Rizieq Satrio Piningit,Warganet: Satrio Piningit Keturunan Jawa bukan Yaman
Baca juga: Anies Baswedan: Situasi Jakarta Darurat, Warga Jangan Bepergian
"Jadi menurut saya, justru itu yang memberi banyak hadirnya covid di Indonesia karena kehadiran teman-teman warga asing. Dan justru saat kita memberlakukan PPKM darurat, bandara Internasional tetap dibuka. Ini sangat menyulitkan bagi kira untuk memutus rantai penyebaran covid ini.
Karena kita hanya melarang hubugan maasyarakta antar daerah, tetapi kita tidak melarang hadirnya orang asing ke Indonesia, khususnya ke Jakarta ini.
Baca juga: GEGER Arisan Brondong untuk Tumbal di Pondok Indah, Begini Temuan Sementara dari Polisi
Jadi dua hal itu menurut saya yang perlu ditinjau kembali kalau kita bersungguh-sungguh untuk melawan covid ini, maka kita jangan tanggung-tanggung. harusnya penerbangan internasional itu kita larang agar penyebaran covid-19 tidak merebak di negeri kita ini," tandas Musni Umar.
Aturan terbang di masa PPKM darurat