Virus Corona
Epidemiolog UI Kecewa dan Sentil Pejabat yang Bagikan Ivermectin untuk Obat Covid-19 seperti Permen
(UI) dr. Pandu Riono, kecewa dengan adanya sekelompok orang termasuk pejabat yang memromosikan bahwa obat cacing Ivermectin mampu mengobati Covid-19.
Penulis: Vini Rizki Amelia | Editor: Dodi Hasanuddin
"Kita harus jadi edukator masyarakat, janganlah mendidik bahwa dengan obat ini kita bisa sembuh," ujarnya.
Tak sampai disitu, sebagai perusahaan yang menghasilkan Ivermectin, Pandu juga turut menyentil PT Harsen yang menyampaikan kepada sebuah kelompok masyarakat bahwa Ivermectin bisa menggantikan vaksin.
"Ini melampaui batas. Jangan lah percaya dengan klaim-klaim obat yang belum tentu benar," cetusnya.
Baca juga: Atur Distribusi Obat di Masyarakat, BPOM Bantah Blokir PT Harsen Selaku Produsen Ivermectin
Hal-hal seperti ini dikatakan Pandu kerap berulang dari tahun lalu saat pandemi Covid-19 merasuk ke tanah air, di mana banyak yang mengklaim bahwa dengan mengonsumsi suatu obat, minuman, atau herbal dapat menyembuhkan Covid-19 tanpa disertai dengan riset dan penelitian lebih lanjut.
"Kita harus skeptis (ragu), jangan sampai kalau sudah di publikasi di sebuah jurnal lalu percaya begitu saja. Kalau Ivermectin ini mau dipakai (untuk Covid-19), WHO anjurkan uji klinis, ini juga yang dilakukan di Inggris," akunya.
Pandu meminta BPOM tidak memerluas akses dalam memudahkan masyarakat mendapatkan Ivermectin sebelum diketahui hasil uji klinisnya.
"Semua harus terdaftar dulu karena belum ada bukti yang menyatakan bisa atau di klaim secara scientific (ke ilmuan) bahwa Ivermectin ini sebagai terapi Covid-19,"
"Kalau tidak, yang terjadi adalah seperti sekarang, obat jadi susah di dapat. Semua ingin beli untuk nyetok, ini enggak baik, jadi seperti menjual narkoba, sama bahayanya. Jadi, harus mencegah distribusi di luar dari ketentuan yang ada," imbuhnya.
Baca juga: Susi Pudjiastuti Ungkap Karyawannya Sembuh dari Covid-19 Seminggu Usai Konsumsi Ivermectin
Merebaknya Ivermectin yang menjadi perburuan masyarakat untuk menyembuhkan Covid-19 dikatakan Pandu disebabkan dari masyarakat Indonesia yang mudah di iming-imingi atau mudah dibujuk yang dilakukan secara sistematik.
Sebelum heboh Ivermectin terkenal bisa menyembuhkan Covid-19, Pandu mengatakan obat tersebut digunakan untuk antiparasit.
Pandu meminta masyarakat untuk tidak mudah mengonsumsi obat utamanya Ivermectin, sebab, Ivermectin belum disetujui sebagai terapi Covid-19.
"Ini bisa saja menyebabkan kerusakan hati, bukan mengobati (Covid-19) tapi bisa jadi menimbulkan kerusakan organ. Jadi, jangan mudah terbuai rayuan baik itu oleh pejabat sekalipun apalagi yang bukan wewenangnya yang melakukan promosi yang sesuai dengan etika pejabat yang harusnya mengedukasi masyarakat," tegasnya.